Pemberdayaan Masyarakat Lumajang untuk Kemandirian - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat

Nasional · 7 Agu 2025 04:51 WIB ·

Kertas Pelepah Pisang Jadi Simbol Inovasi Pemberdayaan Masyarakat Lumajang


 Kertas Pelepah Pisang Jadi Simbol Inovasi Pemberdayaan Masyarakat Lumajang Perbesar

Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menegaskan pentingnya memperkuat program pemberdayaan sosial sebagai strategi utama untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, terutama bagi keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).

Dalam kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) yang berlangsung di Dusun Sidodi, Desa Gucialit, Selasa (5/8/2025), Bunda Indah menyampaikan bahwa program ini lebih dari sekadar bantuan sosial.

“Program dari Kementerian Sosial ini bukan sekadar bantuan, tapi jalan untuk memandirikan warga. Mereka kita latih, fasilitasi, dan bentuk dalam kelompok usaha agar bisa lepas dari ketergantungan bantuan,” tegasnya.

Kreativitas dan Ekonomi Berkelanjutan

Menurutnya, banyak kelompok masyarakat di Lumajang telah mengikuti pelatihan dan menerima dukungan usaha. Mereka mulai mengembangkan produk dari rumah, termasuk barang-barang kreatif yang bernilai ekonomi tinggi. Salah satu inovasi yang menonjol adalah pelatihan pembuatan kertas dari pelepah pisang—produk ramah lingkungan yang memiliki potensi pasar.

“Ini bukan hanya soal kreativitas, tapi soal keberlanjutan ekonomi. Kami ingin warga tidak hanya keluar dari PKH, tapi juga naik kelas menjadi pelaku usaha dan pemberi manfaat bagi lingkungannya,” jelas Bunda Indah.

Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci

Bunda Indah menekankan bahwa keberhasilan program pemberdayaan membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Perangkat desa, pendamping sosial, dan kelembagaan lainnya harus bekerja sama untuk memastikan proses pemberdayaan berjalan secara berkelanjutan.

“Perangkat desa dan pendamping harus terlibat aktif. Jangan hanya mencatat kehadiran peserta pelatihan. Dampingi prosesnya sampai usaha itu betul-betul jalan dan berdampak,” ujarnya.

Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Mandiri

Program P2K2 merupakan bagian dari transformasi sosial yang diinisiasi Kementerian Sosial RI. Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas keluarga penerima manfaat di bidang kewirausahaan, literasi keuangan, dan perencanaan keluarga.

Melalui pendekatan ini, pemerintah ingin agar masyarakat tidak sekadar mengandalkan bantuan, tetapi mampu berdiri di atas kaki sendiri dalam jangka panjang.

Bunda Indah menyatakan bahwa Pemkab Lumajang berkomitmen mendukung pemberdayaan sosial melalui regulasi, akses pasar, dan kolaborasi lintas sektor.

“Visi kita adalah masyarakat yang produktif, berdaya saing, dan tidak bergantung. Maka, pemberdayaan sosial harus menjadi arus utama dalam penanggulangan kemiskinan,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dukung Konsentrasi Atlet, Percasi Lumajang Tawarkan 14 Penginapan Strategis dan Nyaman

30 September 2025 - 15:18 WIB

Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang

30 September 2025 - 09:38 WIB

Bom Waktu di Jalur Rel, 122 Perlintasan KA di Daop 9 Tak Terjaga

28 September 2025 - 12:23 WIB

Hadiah Rp50 Juta, Daftar Gratis! Bupati Cup Catur 2025 Siap Ramaikan Lumajang

26 September 2025 - 12:45 WIB

Gunung Semeru Erupsi Empat Kali Sejak Dini Hari, Kolom Letusan Capai 700 Meter

22 September 2025 - 11:32 WIB

Pemerintah Siapkan Jembatan Semi Permanen, Harapan Baru untuk Warga Empat Desa Lumajang

20 September 2025 - 15:08 WIB

Trending di Nasional