Lensawarta – Dalam pertemuan Komite Kebijakan Nasional (Kesnas) yang berlangsung di ICE BSD, Presiden Joko Widodo menyampaikan kekhawatirannya mengenai tren yang berkembang di Indonesia, di mana lebih dari satu juta warga negara memutuskan untuk menggunakan layanan kesehatan di luar negeri.
Presiden Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, menekankan bahwa fenomena ini telah berdampak ekonomi yang tidak kecil, dengan lebih dari 11,5 miliar dolar AS, atau sekitar 180 triliun rupiah, telah beralih ke luar negeri. Ini merupakan kehilangan yang signifikan bagi perekonomian nasional.
Meski mengakui bahwa terdapat alasan pribadi yang mendorong sebagian warga untuk mencari perawatan medis di luar negeri, termasuk faktor kualitas dan layanan, Jokowi menggaris bawahi tantangan yang dihadapi oleh sistem kesehatan dalam negeri untuk memenuhi standar yang diharapkan oleh masyarakat.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Lumajang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, Mayoritas Cerah Berawan
Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, Presiden menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas sistem kesehatan Indonesia. Langkah-langkah yang telah diambil meliputi investasi dalam infrastruktur, penambahan tenaga medis, dan pembangunan fasilitas kesehatan yang lebih baik.
Selain itu, Jokowi menyoroti pentingnya kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta untuk memajukan industri kesehatan nasional. Dia percaya bahwa sinergi ini akan menjadi faktor penting dalam memperbaiki sistem kesehatan di Indonesia.
Mengakhiri pernyataannya, Presiden mengajak semua masyarakat untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bangsa. Dengan langkah-langkah yang tepat, harapannya adalah Indonesia akan menjadi pusat layanan kesehatan berkualitas tinggi, mengeliminasi kebutuhan bagi warga negara untuk mencari perawatan medis di luar negeri.
Tinggalkan Balasan