Karya Sastra - Palestina Masih Ada Karya : Farida Susanti - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
511 Pendekar PSHT Disahkan, Bupati Lumajang: Nilai Luhur Jadi Penyangga Harmoni Sosial Tak Perlu ke Jember, Layanan Paspor Segera Hadir di Mal Pelayanan Publik Lumajang Sholawat Menggema di Nguter, Bupati Lumajang Ajak Warga Bangun Desa dengan Doa Bupati Lumajang: Keamanan dan Karakter Bangsa Dibangun Bersama, Dimulai dari Akar Pariwisata Ramah Lingkungan dan Perlindungan Lahan Jadi Fokus Legislasi Baru Lumajang

Hiburan · 18 Des 2023 09:22 WIB ·

Karya Sastra – Palestina Masih Ada Karya : Farida Susanti


 Karya Sastra – Palestina Masih Ada Karya : Farida Susanti Perbesar

Lumajang 18 Desember 2023

Diantara ketidakberdayaan dan secercah harapan
Tertimbun oleh reruntuhan kebiadaban

Terpampang gambaran sebuah bangsa yang tertindas
Anak-anak tak berdosa harus kehilangan alam bebas

Ilustrasi Tim AI Lensa Warta

Ilustrasi Tim AI Lensa Warta

Beradu aneka teriakan dari semangat pemuda kelaparan
Tumbang oleh rentetan tembakan

Isak, tangis, derita, air mata
Menunggu sebuah kepastian
Biarlah menggema ke seluruh dunia
Bahwa Palestina masih ada

Baca Juga : 4 Atlet Paralimpik Lumajang Borong 8 Medali di Keparprov Jatim 2023

Puisi ini berjudul “Palestina Masih Ada” dan ditulis oleh Farida Susanti pada 17 Desember 2023. Puisi ini menggambarkan penderitaan dan perjuangan rakyat Palestina yang hidup di bawah penjajahan dan kekerasan Israel. Puisi ini terdiri dari empat bait, dengan setiap bait memiliki dua baris.

Bait pertama menunjukkan kontras antara ketidakberdayaan dan secercah harapan yang dirasakan oleh rakyat Palestina. Mereka hidup di antara reruntuhan kebiadaban yang dilakukan oleh Israel, seperti pemboman, penembakan, dan penghancuran rumah-rumah mereka.

Ilustrasi Tim AI Lensa Warta

Ilustrasi Tim AI Lensa Warta

Bait kedua menampilkan gambaran sebuah bangsa yang tertindas oleh Israel, yang mengingkari hak-hak dasar dan kemerdekaan mereka. Anak-anak tak berdosa harus kehilangan alam bebas mereka, yaitu tanah air mereka yang dicuri dan diduduki oleh Israel.

Baca Juga : Gelar Drag Bike, IMI Lumajang Ingin Pembalap Lumajang Berprestasi

Bait ketiga menggambarkan beradu aneka teriakan dari semangat pemuda kelaparan yang berani melawan penjajah. Namun, mereka harus tumbang oleh rentetan tembakan yang membunuh dan melukai mereka.

Bait keempat mengungkapkan isak, tangis, derita, dan air mata yang mengalir dari rakyat Palestina yang menunggu sebuah kepastian tentang nasib mereka. Mereka berharap agar seluruh dunia mendengar dan membantu mereka. Mereka juga menegaskan bahwa Palestina masih ada, meskipun menghadapi segala kesulitan dan tantangan.

Artikel ini telah dibaca 37 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bumi Perkemahan Glagah Arum: Glamping Mewah, Film Klasik, dan Kuliner Otentik di Lereng Semeru

14 Juni 2025 - 10:31 WIB

Dari Marmot ke Juara: Kreativitas Warga Lumajang Ciptakan Balapan Hewan Mini

19 Mei 2025 - 17:29 WIB

Merpati Balap: Hobi Bernilai Ratusan Juta, Bupati Lirik Potensi Ekonomi Kreatif

19 Mei 2025 - 14:26 WIB

Laut Probolinggo Dikuasai Ubur-ubur, Fenomena apakah ini ?

16 Mei 2025 - 12:37 WIB

Sunmoprize Adara Park 2 Lumajang Gaet Ratusan Bikers, Promosikan Wisata dan Rumah Subsidi

11 Mei 2025 - 10:54 WIB

Batu Akik SELOWARAS, Energi Alam Semeru dari Lahar Purba

3 April 2025 - 10:16 WIB

Batu akik Selowaras Lumajang dari lahar purba Gunung Semeru
Trending di Daerah