Lumajang – Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto, menyoroti fakta menarik terkait rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), menyebutnya sebagai salah satu yang terendah di dunia. Pernyataan ini muncul dalam debat ketiga Capres 2024 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu lalu.
“Utang Indonesia masih menjadi salah satu yang terendah di dunia yang berada di sekitar 40 persen, di mana masih banyak negara lain jauh di atas kita,” paparnya.
Prabowo menegaskan bahwa ia tidak merasa cemas dengan peningkatan utang luar negeri serta potensi campur tangan negara pemberi utang terhadap kedaulatan. Kepercayaan ini didasarkan pada kenyataan bahwa Indonesia tidak pernah gagal dalam pembayaran utang, yang membanggakan negara ini di mata dunia internasional.

Prabowo bicara soal rasio utang Indonesia dalam debat ketiga Capres 2024/istimewa
“Jadi kok saya tidak terlalu khawatir, negara lain mau intervensi kita soal utang, kita sangat-sangat dihormati, kita tidak pernah default, saya keliling seluruh dunia mereka sangat hormat kepada Indonesia kita tidak pernah gagal utang,” ungkap Prabowo.
Data terkini menunjukkan rasio utang Indonesia terhadap PDB mencapai 38,11 persen pada November 2023, yang jauh di bawah batas maksimum 60 persen menurut UU Nomor 1 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Melansir informasi dari Dana Moneter Internasional (IMF), rasio utang sebesar 38,11 persen ini bahkan lebih rendah dibandingkan rata-rata negara berkembang yang mencapai 67 persen.
Baca Juga: Debat Capres Kedua, Pendukung Ganjar-Mahfud Nobar Di Posko Pemenangan Ratih Damayanti
Menurut laporan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hingga akhir November 2023, utang Indonesia tercatat sebesar Rp8.041,01 triliun. Sekitar 88,6 persen atau Rp7.125 triliun berasal dari surat berharga negara, sedangkan pinjaman luar negeri hanya sekitar 11 persen dari total utang pemerintah, yaitu sebesar Rp886,07 triliun.
Sumber: infobanknews.com
Tinggalkan Balasan