Lumajang – Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur – Di balik kedamaian alam Desa Petahunan, terdapat seorang atlet gantole yang telah mengukir prestasi gemilang di berbagai ajang perlombaan nasional.
Muhammad Abdul Muhid, yang akrab dipanggil Mas Muhid, telah menorehkan jejak prestasi yang mengagumkan dengan koleksi medali dan plakat prestisius yang memenuhi ruang tamunya.

Ilustrasi Foto Berbasis AI : TIm Lensa Warta
Sejak terjun ke dunia olahraga gantole, Mas Muhid telah menunjukkan keberhasilannya dalam berbagai kompetisi, mulai dari Kejuaraan Nasional (KEJURNAS), PON Jawa Barat, PON Jawa Timur, hingga Pekan Olahraga Provinsi (PORProv) Jawa Timur. Prestasinya yang gemilang tidaklah diraih secara kebetulan semata.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Lumajang Hari Ini Siang Hingga Petang
Salah satu pencapaian luar biasa Mas Muhid adalah pada KASAU CUP tahun 2019, di mana ia berhasil meraih gelar Juara 1 dalam kategori Ketepatan Mendarat. Prestasi tersebut semakin bersinar dengan raihan Juara 1 Ketepatan Mendarat Beregu, Juara 2 Durasi Lama Terbang, dan Juara 2 Sambar Pita pada ajang PORProv Jatim 2022.
Dalam pertemuan di kediamannya pada Rabu (7/2/2024), Mas Muhid dengan bangga memperlihatkan plakat dan medali yang menjadi bukti pencapaian gemilangnya dalam dunia gantole. “Setiap medali dan plakat ini memiliki cerita dan kenangan tersendiri bagi saya,” ungkapnya dengan senyum.
Saat ini, fokus Mas Muhid tidak hanya terpaku pada prestasi masa lalunya, tetapi juga pada persiapannya menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh 2024. Sebagai perwakilan atlet gantole Jawa Timur, Mas Muhid bertekad untuk memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama daerahnya.
Baca Juga: Harga Emas Antam Lagi Turun Rp9.000, Waktu Yang Tepat Borong Emas!
Desa Petahunan, yang menjadi tempat kelahiran Mas Muhid, semakin menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda. Semua harapan tertuju pada Mas Muhid, yang tidak hanya menjadi pahlawan di arena gantole, tetapi juga membawa semangat dan kebanggaan bagi warganya di panggung nasional.
Tinggalkan Balasan