Rafah Dibombardir Israel, Kesepakatan Gencatan Senjata Hamas Tidak Menghentikan Serangan - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Kisah Rachel Frederickson: Perjalanan Inspiratif dan Kontroversi dari The Biggest Loser Severe Thunderstorm Warning: Arti, Dampak, dan Cara Menghadapinya HP 2 Jutaan Terbaik 2025, Spesifikasi & Keunggulannya Makan Mie 3 Kali Seminggu: Bahaya, Dampak, dan Tips Menguranginya Cuaca Lumajang Hari Ini dan Besok

International · 7 Mei 2024 10:19 WIB ·

Rafah Dibombardir Israel, Kesepakatan Gencatan Senjata Hamas Tidak Menghentikan Serangan


 Ilustrasi. Israel mulai melancarkan serangan udara secara masif di Rafah, padahal Hamas telah mengumumkan menyetujui gencatan senjata. Perbesar

Ilustrasi. Israel mulai melancarkan serangan udara secara masif di Rafah, padahal Hamas telah mengumumkan menyetujui gencatan senjata.

Lensawarta – Pasukan Israel telah melakukan serangan udara besar-besaran di Rafah, Senin (6/5) malam. Tindakan ini diambil setelah peringatan yang diberikan kepada penduduk Palestina untuk segera meninggalkan wilayah tersebut karena adanya kemungkinan invasi.

Menurut laporan dari Koresponden AFP di Rafah, serangan udara ini berlangsung hampir tanpa henti selama 30 menit terakhir.

Di tengah-tengah serangan ini, Hamas, kelompok militan Palestina, telah menyatakan persetujuan mereka terhadap sebuah proposal gencatan senjata di Gaza. Khalil al-Hayya, anggota senior Hamas, menyampaikan bahwa proposal yang disetujui mencakup tiga tahap gencatan senjata yang bertujuan untuk mencapai perdamaian permanen.

Al-Hayya menjelaskan bahwa setiap tahap dari gencatan senjata ini akan berlangsung selama 42 hari. Kesepakatan ini termasuk rencana penarikan Israel secara penuh dari Gaza, pemulangan warga Palestina yang terpaksa mengungsi akibat konflik, serta pertukaran sandera dan tahanan dengan tujuan akhir adalah perdamaian permanen.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tetapkan Sikap Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Seorang pejabat senior Hamas yang tidak ingin disebutkan namanya menegaskan bahwa saat ini tanggung jawab berada di tangan Israel untuk memutuskan apakah akan menerima atau menolak proposal gencatan senjata tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa proposal gencatan senjata tersebut masih belum memenuhi beberapa tuntutan kunci dari Israel. Namun, pemerintah Israel mengindikasikan bahwa mereka akan mengirim delegasi untuk membahas keberatan-keberatan tersebut guna mencapai kesepakatan.

Keluarga dari sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza mendesak Israel untuk memanfaatkan persetujuan Hamas terhadap proposal gencatan senjata ini sebagai kesempatan untuk memulangkan semua sandera. Forum Keluarga Sandera dan Keluarga yang Hilang menekankan bahwa pengumuman dari Hamas harus menjadi langkah awal untuk pemulangan sandera yang telah ditawan selama tujuh bulan.

Baca Juga: Ketegangan di Laut Natuna Antara Indonesia dan China, TNI AL Hadang Kapal Coast Guard China

“Kini saatnya bagi semua pihak yang terlibat untuk menunjukkan komitmen mereka dan mengubah kesempatan ini menjadi realitas pemulangan semua sandera,” demikian pernyataan yang dikutip oleh AFP.

Di sisi lain, Amerika Serikat, sebagai sekutu dekat Israel, menyatakan bahwa mereka akan meninjau respons dari Hamas terhadap proposal tersebut.

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Merah Putih di Pelosok Rimba: Upacara HUT RI di Air Terjun yang Menyuarakan Jeritan Alam

17 Agustus 2025 - 18:01 WIB

Sarung dan Kopyah Merah Putih, Nasionalisme yang Membumi dari Santri Lumajang

17 Agustus 2025 - 15:43 WIB

Api Obor TMP Kusuma Bangsa Menyala, Mengobarkan Semangat Nasionalisme di HUT RI ke-80

17 Agustus 2025 - 08:38 WIB

AHY: Presiden Instruksikan Pengawalan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

14 Agustus 2025 - 16:34 WIB

Warga Dilarang Battle Sound, Ketegangan Warnai Karnaval Agustusan di Panti

14 Agustus 2025 - 16:26 WIB

Motif Alien dan Jamur Dianggap Nyeleneh, Justru Diminati Kolektor di Eropa

14 Agustus 2025 - 15:24 WIB

Trending di International