Segoro Topeng Kali Wungu Masuk KEN 2025, Tantangan Besar bagi EO Lokal Lumajang - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Kisah Rachel Frederickson: Perjalanan Inspiratif dan Kontroversi dari The Biggest Loser Severe Thunderstorm Warning: Arti, Dampak, dan Cara Menghadapinya HP 2 Jutaan Terbaik 2025, Spesifikasi & Keunggulannya Makan Mie 3 Kali Seminggu: Bahaya, Dampak, dan Tips Menguranginya Cuaca Lumajang Hari Ini dan Besok

Nasional · 11 Mei 2025 14:35 WIB ·

Segoro Topeng Kali Wungu Masuk KEN 2025, Tantangan Besar bagi EO Lokal Lumajang


 Segoro Topeng Kali Wungu Masuk KEN 2025, Tantangan Besar bagi EO Lokal Lumajang Perbesar

Lumajang, – Gelaran budaya Segoro Topeng Kali Wungu yang berhasil menembus program Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 menjadi kebanggaan Lumajang sekaligus momentum penting untuk mempromosikan budaya dan pariwisata daerah.

Namun, di balik prestasi ini, terdapat persoalan serius yang mengancam keberlanjutan dan keaslian event tersebut, dominasi event organizer (EO) dari luar daerah yang mengelola acara ini, sementara EO dan sanggar seni lokal justru sulit mendapatkan ruang bersaing.

Ketua Kadin Lumajang, Agus Setiawan, mengatakan, agar tahun ini diadakan mekanisme bidding atau beauty contest yang transparan untuk memberi kesempatan kepada EO dan sanggar lokal mengajukan konsep mereka.

Menurut Agus, keterlibatan pelaku lokal bukan hanya soal keadilan, melainkan kunci utama keberlanjutan pariwisata berbasis budaya.

“Segoro Topeng Kali Wungu seharusnya menjadi wadah pengembangan seni budaya yang melibatkan pelaku lokal secara penuh, bukan sekadar panggung hiburan yang dikelola oleh pihak luar,” tegas Agus, Minggu (11/5/25).

Ia menambahkan, tanpa pemberdayaan EO dan sanggar lokal, potensi ekonomi kreatif masyarakat sekitar sulit berkembang optimal.

Fenomena ini mencerminkan kegagalan paradigma pengelolaan pariwisata Lumajang yang masih terjebak pada pendekatan top-down dan kurang inklusif. Padahal, pariwisata berkelanjutan menuntut sinergi antara pelestarian alam, pengembangan seni budaya, dan pemberdayaan masyarakat lokal secara simultan.

“Lumajang masih tertinggal dibanding destinasi wisata maju seperti Bali yang berhasil mengintegrasikan pusat oleh-oleh, sanggar seni, dan ekonomi kreatif dalam setiap event budaya,” jelasnya.

Lebih jauh, Dinas Pariwisata Lumajang sering menyebut Segoro Topeng Kaliwungu sebagai sarana promosi budaya dan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.

“Namun, tanpa perubahan paradigma dalam pengelolaan yang membuka ruang bagi pelaku lokal, kata-kata ini hanya menjadi jargon tanpa implementasi nyata,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

AHY: Presiden Instruksikan Pengawalan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

14 Agustus 2025 - 16:34 WIB

Warga Dilarang Battle Sound, Ketegangan Warnai Karnaval Agustusan di Panti

14 Agustus 2025 - 16:26 WIB

Senduro, Desa di Lereng Semeru yang Menulis Kisah Suksesnya Sendiri

14 Agustus 2025 - 15:45 WIB

Lumajang Adventure: Sunrise, Temples, Waterfalls & Lava Tour

14 Agustus 2025 - 09:45 WIB

Lumajang Adventure

Explore Lumajang: East Java’s Hidden Gem

14 Agustus 2025 - 08:45 WIB

explore lumajang

Air Terjun Tumpak Sewu – Niagara dari Indonesia di Jawa Timur

14 Agustus 2025 - 07:42 WIB

air terjun tumpak sewu
Trending di Nasional