Lensa Warta – Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lumajang menggelar pelatihan pembuatan konten pemasaran online selama tiga hari, mulai 20 hingga 22 Mei 2025. Kegiatan ini menyasar Industri Kecil Menengah (IKM) di sektor keripik, kopi, dan susu, dengan harapan mereka mampu bersaing di pasar digital.
Pelatihan berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Brantas Nomor 35 Lumajang. Para peserta tampak aktif mengikuti sesi-sesi yang mencakup teknik membuat foto produk, menulis caption, hingga mengelola media sosial dan marketplace.
Dorong Transformasi UMKM Melalui Konten Digital
Kepala Disperindag Lumajang menjelaskan bahwa pelatihan ini bukan hanya untuk peningkatan kapasitas, tapi juga sebagai upaya konkret mengakselerasi digitalisasi UMKM. “Kami ingin produk lokal tak hanya dikenal di pasar offline, tapi juga bersaing di marketplace nasional,” ungkapnya.
Peserta Antusias, Narasumber Tekankan Pentingnya Adaptasi
Antusiasme peserta terlihat sejak hari pertama. Para pelaku IKM membawa produk masing-masing untuk langsung dipraktikkan dalam sesi pembuatan konten. Mulai dari keripik pisang, kopi bubuk kemasan, hingga susu fermentasi khas desa.
Salah satu narasumber, Benny Wahyudi, menekankan bahwa pemasaran saat ini bukan hanya soal produk bagus, tapi juga bagaimana menyampaikannya secara menarik melalui media digital.
“Konten adalah jembatan ke pelanggan. Lewat narasi, visual, dan konsistensi promosi, UMKM bisa membangun kepercayaan pasar. Kamera HP saja sudah cukup untuk memulai,” jelas Benny.
Ia juga mengajak peserta untuk lebih percaya diri menggunakan media sosial sebagai etalase utama produk mereka.
Langkah Nyata Mendukung Produk Lokal
Pelatihan ini menjadi bagian dari strategi Disperindag Lumajang dalam memperkuat ekosistem usaha kecil. Selain pelatihan teknis, dinas juga berencana membuka akses kolaborasi antar-UMKM serta menyusun direktori produk unggulan berbasis digital.
Dengan pelatihan ini, pemerintah berharap UMKM di Lumajang mampu naik kelas dan memperluas jangkauan pasar. Produk lokal seperti keripik, kopi, dan susu fermentasi kini didorong untuk tak hanya tampil di pasar tradisional, tapi juga di ranah digital yang lebih luas.
Tinggalkan Balasan