Surabaya, – Suasana haru masih menyelimuti sejumlah keluarga jemaah haji asal Jawa Timur, khususnya Debarkasi Surabaya.
Meski seluruh kloter telah dipulangkan sejak sepuluh hari lalu, delapan jemaah haji hingga kini belum bisa kembali ke Tanah Air.
Mereka tertahan di Arab Saudi karena berbagai alasan, mulai dari sakit, melahirkan hingga satu orang yang dinyatakan hilang.
Dari delapan jemaah tersebut, lima orang masih menjalani perawatan intensif karena menderita penyakit komorbid seperti jantung, paru-paru, diabetes, dan hipertensi.
Baca juga: 16.594 Sertifikat Tanah di Surabaya II Beralih ke Digital, BPN Percepat Implementasi Sertel
Namun dua kasus lain menyita perhatian lebih satu jemaah perempuan yang melahirkan secara prematur saat menjalankan ibadah haji, serta satu jemaah lain yang sampai hari ini belum ditemukan keberadaannya.
Sementara itu, kabar jemaah yang hilang membuat situasi lebih mencekam. Keluarga jemaah pria asal Bojonegoro yang belum ditemukan hingga kini terus memantau perkembangan dari pihak Kementerian Agama dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Baca juga: Jual Kartu e-Pajak dan SKAB, Dua Pegawai BPRD Lumajang Dipecat
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jawa Timur, Mohammad As’adul Anam, membenarkan bahwa delapan jemaah haji Debarkasi Surabaya belum dipulangkan.
“Yang memberi izin pulang adalah Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Kalau belum ada surat layak terbang, jemaah tidak bisa dipulangkan,” ujar Anam saat dikonfirmasi, Rabu (23/7/25).
Untuk jemaah yang hilang, pihak PPIH bersama aparat di Arab Saudi masih melakukan pencarian intensif. “Kami terus mengupayakan pencarian, meski ditemukan dalam kondisi apapun,” tegasnya.
Tinggalkan Balasan