Lumajang, – Jalur Piket Nol, yang menjadi penghubung utama antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, kembali dilanda longsor.
Peristiwa ini terjadi pada Selasa siang (29/7/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, tepatnya di kawasan dekat Jembatan Gladak Perak, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Hujan dengan intensitas sedang yang mengguyur kawasan perbukitan sejak pagi hari diduga menjadi penyebab utama terjadinya longsor.
Material tanah, lumpur, serta batu-batu besar dari tebing setinggi sekitar 20 meter jatuh dan menutup badan jalan. Akibatnya, jalur vital ini mengalami kelumpuhan total dan tidak bisa dilalui kendaraan dari kedua arah.
Kasatlantas Polres Lumajang, AKP Syaikhu, menyebutkan bahwa longsor kali ini terjadi di empat titik berbeda sepanjang jalur Piket Nol, memperparah situasi lalu lintas dan memperbesar potensi bahaya bagi pengendara.
“Untuk sementara, arus lalu lintas dari Lumajang menuju Malang maupun sebaliknya kami alihkan melalui jalur memutar via Probolinggo. Kami telah memasang rambu-rambu peringatan di beberapa titik agar pengendara tidak memaksakan diri melintas,” kata Syaikhu di lokasi kejadian.
Selain jalur Probolinggo, pengendara juga dapat mempertimbangkan rute alternatif melalui Curah Kobokan, meski jalur ini hanya bisa dilalui dalam kondisi cuaca cerah dan aman dari potensi banjir lahar.
“Kalau banjir lahar datang dari arah Gunung Semeru, jalur ini otomatis ditutup total karena sangat berbahaya,” imbuhnya.
Baca juga: Ojol Lumajang Tak Berdaya, Banyak Orderan Masuk, Tapi Bensin Tak Ada
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian kali ini. Namun, pihak berwenang tetap meminta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, mengingat intensitas hujan di kawasan Piket Nol cenderung tinggi dan medan jalan yang rawan longsor serta tertutup kabut tebal.
“Kami imbau masyarakat, terutama pengendara roda dua dan roda empat, untuk menghindari Jalur Piket Nol selama cuaca masih tidak menentu. Meskipun proses pembersihan material akan dilakukan, kondisi geografis wilayah ini sangat labil dan rentan longsor susulan,” tutur Syaikhu.
Tinggalkan Balasan