Lumajang, – Akses utama yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Kota Malang lumpuh total sejak Kamis pagi (31/7/25) akibat tanah longsor yang terjadi di Kilometer 56 kawasan Piket Nol, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Peristiwa ini menimbulkan kemacetan parah dan berdampak pada terganggunya mobilitas masyarakat serta distribusi logistik di wilayah selatan Jawa Timur.
Longsor membawa material berupa tanah, batu, dan satu pohon besar berdiameter lebih dari satu meter yang melintang di badan jalan, menutup penuh akses kendaraan dari dua arah.
Ratusan kendaraan, mulai dari truk pengangkut barang, kendaraan pribadi, hingga sepeda motor, terjebak di lokasi kejadian sejak pagi hari.
Baca juga: Pemkab Lumajang Kirim Sembako untuk Warga Terjebak Banjir
“Hujan sudah turun sejak malam sebelumnya, lalu tiba-tiba tanah ambrol dan pohon besar ikut roboh menutup jalan. Batangnya besar sekali, keras, tidak bisa dipotong pakai alat biasa,” kata Sukirman, warga Desa Sumberwuluh yang ikut membantu evakuasi.
Kemacetan terjadi hingga beberapa kilometer dari titik longsor. Beberapa kendaraan logistik yang hendak mengirim bahan pokok dan hasil pertanian ke wilayah Malang dan sebaliknya, terpaksa menghentikan perjalanan.
Baca juga: Longsor Susulan Tutup Jalur Lumajang–Malang, Akses Terhambat
Pengemudi mengeluhkan kerugian waktu dan biaya akibat terhambatnya pengiriman.
“Sering macet kalau ada longsor di Piket Nol, tapi kali ini total lumpuh. Ada pohon besar menutup jalan, tidak bisa lewat sama sekali,” ungkap Edi Suprayetno, seorang pengendara sepeda motor asal Kabupaten Malang yang terjebak sejak dini hari.
Jalur Piket Nol memang dikenal sebagai salah satu titik rawan longsor karena struktur tanah yang labil dan berada di tebing curam. Selama tiga hari terakhir, kawasan ini terus diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Tinggalkan Balasan