Bahan Bakar Hidrogen Lebih Murah dari BBM dan Kendaraan Listrik? - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
100 Becak Listrik Hadiah Presiden: Napas Baru untuk Pengayuh Becak Lumajang yang Mulai Sepuh Transformasi Digital Tak Cukup dengan Infrastruktur: “Kuncinya Ada pada Pemanfaatan yang Efektif” Atlet Disabilitas Lumajang Bikin Sejarah: Sabet 3 Emas dan 1 Perak di Keparprov Jatim 2025 Cuaca Ekstrem Masih Mengancam, Pemerintah Perkuat Mitigasi Berbasis Informasi Resmi di Kawasan Lahar Semeru Evaluasi Komprehensif Disiapkan untuk Menangani Dampak Lahar Semeru

Nasional · 22 Feb 2024 11:44 WIB ·

Bahan Bakar Hidrogen Lebih Murah dari BBM dan Kendaraan Listrik?


 Pertama di Indonesia! PLN Operasikan SPBU Hidrogen Hijau Perbesar

Pertama di Indonesia! PLN Operasikan SPBU Hidrogen Hijau

Lumajang – PT PLN (Persero) telah meresmikan stasiun pengisian hidrogen atau hydrogen refueling station (HRS) pertama di Indonesia, bertempat di Senayan, Jakarta pada hari Rabu (21/2). Langkah inovatif ini dilakukan sebagai bentuk komitmen PLN dalam menciptakan alternatif energi yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis.

Dalam keterangan resminya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa penggunaan bahan bakar hidrogen hijau yang dihasilkan dari sisa operasional pembangkit memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan BBM.

Dari segi biaya, pemilik kendaraan mobil BBM harus merogoh kocek hingga Rp1.300 per kilometer, sementara kendaraan listrik memiliki biaya yang lebih rendah yaitu sekitar Rp350-400 per kilometer.

Baca Juga: PLN Operasikan SPBU Teknologi Pengisian Hidrogen Hijau Pertama di Indonesia

Namun, pengguna kendaraan yang menggunakan hidrogen hanya perlu mengeluarkan biaya Rp276 per kilometer, lebih hemat dibanding kedua alternatif sebelumnya.

Darmawan juga menambahkan bahwa kelebihan lain dari bahan bakar hidrogen hijau PLN adalah semua produksinya berasal dari dalam negeri. Hal ini berbeda dengan BBM yang masih sebagian besar diimpor.

“Kami bangga dengan pencapaian ini, karena hidrogen hijau yang dihasilkan adalah produk dalam negeri, tidak seperti BBM yang masih banyak yang diimpor,” kata Darmawan.

Baca Juga : Awal Ramadhan Kali Ini Apa Sama Muhammadiyah, Nu & Pemerintah ? Simak Penjelasannya

PLN berharap langkah inovatif ini bisa memberikan kontribusi besar bagi perbaikan kualitas udara, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, serta membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Semeru Level III Siaga, 24 Letusan Teramati dan Guguran Lava Terjadi 5 Kali

10 Desember 2025 - 10:05 WIB

Lumajang Siapkan Dapur Umum untuk Antisipasi Korban Banjir Lahar

10 Desember 2025 - 09:29 WIB

Pemerintah Lumajang Siapkan Relokasi Penyintas Semeru, Menimbang Keamanan dan Mata Pencaharian Warga

10 Desember 2025 - 09:16 WIB

Banjir Lahar Hantam Sumberlangsep, Peternak Merugi dan Kehilangan Aset Ternak

10 Desember 2025 - 07:27 WIB

Ancaman Banjir Lahar Meningkat, Warga Sumberlangsep Mulai Meninggalkan Bukit

10 Desember 2025 - 07:10 WIB

Risiko Tinggi, Pemkab Lumajang Kembali Tawarkan Relokasi bagi Warga Sumberlangsep

8 Desember 2025 - 12:13 WIB

Trending di Nasional