PKH Lumajang: Pentingnya Transparansi Data - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Makan Mie 3 Kali Seminggu: Bahaya, Dampak, dan Tips Menguranginya Cuaca Lumajang Hari Ini dan Besok Pencurian Meningkat di Lumajang, Polda Jatim Kerahkan Jatanras Buru Pelaku Siang Malam Lumajang Siap Jadi Magnet Investasi: Bupati Tegaskan Bebas Premanisme dan Aman untuk Investor Lumajang Adventure: Sunrise, Temples, Waterfalls & Lava Tour

Daerah · 9 Agu 2025 10:15 WIB ·

Bupati Lumajang: Data yang Jujur, Kunci Keadilan dalam Bantuan Sosial


 Bupati Lumajang: Data yang Jujur, Kunci Keadilan dalam Bantuan Sosial Perbesar

Lumajang – Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menegaskan pentingnya menjaga amanah dalam penyaluran bantuan sosial, khususnya Program Keluarga Harapan (PKH). Dalam Apel Pagi di Kecamatan Senduro, Rabu (6/8/2025), ia memperingatkan seluruh aparatur desa untuk menghindari penyalahgunaan data demi kepentingan politik atau transaksional.

“Bantuan sosial itu bukan sekadar angka dalam APBD atau APBN. Itu adalah harapan hidup rakyat yang hidup dalam keterbatasan. Jangan main-main dengan amanah seperti ini,” tegasnya.


Data Akurat, Pondasi Keadilan Sosial

Bunda Indah menilai, permasalahan utama dalam distribusi bansos adalah data penerima manfaat yang tidak akurat. Menurutnya, data yang keliru atau dimanipulasi akan menghancurkan kepercayaan publik dan memperparah ketimpangan.

“Kalau ada yang tidak berhak tapi masih menerima, sementara yang benar-benar miskin tidak tersentuh, maka kita sedang menciptakan ketidakadilan dari dalam,” ujarnya.

Ia meminta perangkat desa melakukan validasi dan verifikasi ulang secara rutin, serta melibatkan masyarakat dalam pengawasan.


Integritas di Atas Segalanya

Bupati menekankan bahwa aparatur desa harus memiliki keberanian moral untuk bersikap jujur, meskipun dihadapkan pada tekanan atau hubungan kekeluargaan.

“Kita ini pelayan masyarakat, bukan penentu nasib berdasarkan kedekatan. Tidak boleh ada ‘asal kenal’ lalu dimasukkan dalam daftar penerima. Kita harus tegak lurus pada keadilan,” katanya.


Bansos sebagai Wajah Kehadiran Negara

Menurutnya, bantuan sosial adalah simbol hadirnya negara bagi rakyat kecil. Penyaluran yang adil akan memperkuat kepercayaan masyarakat, sedangkan penyimpangan justru membuat rakyat merasa ditinggalkan.

“Bagi banyak warga, PKH bukan hanya uang. Itu bisa jadi satu-satunya tumpuan mereka bertahan hidup. Salah menyalurkan berarti kita menyakiti yang paling lemah,” jelasnya.


Dorong Pengawasan Transparan dan Digital

Bunda Indah mendorong sinergi antara pemerintah desa, Dinas Sosial, dan masyarakat sipil untuk memperkuat pengawasan. Ia membuka saluran pengaduan terbuka bagi masyarakat jika ada kesalahan sasaran, dan mengajak memanfaatkan teknologi untuk monitoring.

“Kalau bisa pakai aplikasi, pakai. Kalau masih manual, jangan ditutup-tutupi. Kita harus punya sistem yang memungkinkan rakyat ikut awasi,” ucapnya.

Ia juga mengusulkan pembentukan forum warga di setiap desa untuk menilai akurasi data penerima bansos secara berkala.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Cuaca Lumajang Hari Ini dan Besok

16 Agustus 2025 - 07:45 WIB

cuaca lumajang hari ini dan besok

Mulai 2026, Warga Kota Malang dengan PBB di Bawah Rp30 Ribu Dibebaskan Bayar Pajak

15 Agustus 2025 - 18:23 WIB

Pengadaan Ambulance Masuk Proyek Strategis Daerah Lumajang 2025

15 Agustus 2025 - 17:37 WIB

Ngontrak karena Kasihan, Malah Diancam: Keluh Warga Huntap Lumajang

15 Agustus 2025 - 16:11 WIB

Berapa PBB-P2 yang Harus Dibayar di Lumajang? Ini Rinciannya Berdasarkan NJOP

15 Agustus 2025 - 15:50 WIB

Pencurian Meningkat di Lumajang, Polda Jatim Kerahkan Jatanras Buru Pelaku Siang Malam

15 Agustus 2025 - 14:44 WIB

Trending di Daerah