Surabaya, – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa rencana perpanjangan proyek kereta cepat ke Surabaya masih berada dalam tahap kajian mendalam.
Opsi yang tengah dipertimbangkan adalah melanjutkan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung yang saat ini sudah beroperasi, atau membangun trayek baru langsung menuju Surabaya.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyebutkan, baik skema perpanjangan maupun pembangunan baru tengah dikaji dari sisi teknis dan finansial.
Ia juga menegaskan bahwa proyek ini dirancang tanpa menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca juga: 105 Jemaah Debarkasi Surabaya Wafat, Mayoritas Meninggal di Tanah Suci
“Kereta cepat memang ada pembicaraan untuk melanjutkan kembali, namun pastinya akan ada kajian. Dalam beberapa kesempatan kami coba tawarkan kereta semi cepat juga, dan harapan kami baik kereta cepat atau semi cepat tidak menggunakan APBN,” ujar Dudy, Jumat (11/7/25).
Proyek ini juga telah ditawarkan kepada sejumlah calon investor asing. China sebagai mitra dalam proyek KCIC Jakarta-Bandung dan Jepang dengan teknologi Shinkansen disebut-sebut sebagai dua kandidat utama.
Baca juga: Komitmen Baru: Kasat Reskrim Surabaya Nyatakan Perang Terhadap Curanmor
“Kereta kita akan diskusikan, apakah masih China lagi? Atau Shinkansen (Jepang)? Tapi kita tawarkan,” tambah Dudy.
Sementara itu, dari sisi kebijakan lintas sektor, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan dukungan kelembagaan dan anggaran untuk mengawal proyek ini.
AHY mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 200,2 miliar dalam RAPBN 2026 guna mendukung pengembangan proyek strategis nasional, termasuk kereta cepat Jakarta-Surabaya.
“Kami mendapatkan tugas khusus untuk mengawal kelanjutan pembangunan dan pengembangan kereta cepat yang saat ini Jakarta-Bandung. Diharapkan ke depan bisa tersambung hingga Surabaya, Jawa Timur,” kata AHY.
Jika rencana ini terealisasi, proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya diproyeksikan menjadi tulang punggung konektivitas antarkota di Pulau Jawa, memangkas waktu tempuh secara signifikan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah tengah dan timur Jawa.
Tinggalkan Balasan