Pasuruan, – Pemerintah Kabupaten Pasuruan terus memperkuat upaya pengelolaan sampah melalui berbagai pendekatan berbasis masyarakat dan kolaborasi lintas sektor.
Tidak hanya fokus pada solusi teknologi dan industri, Pemkab Pasuruan juga menekankan pentingnya peran aktif warga dan komunitas lingkungan dalam mengurangi timbulan sampah dari sumbernya.
Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo mengarakan, salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pembentukan Kader Lingkungan di tingkat desa dan kelurahan.
“Kader-kader ini bertugas memberikan edukasi, melakukan pemilahan sampah, serta mendorong penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di masyarakat,” ungkapnya, Kamis (26/6/25).
Selain itu, pemerintah daerah menyediakan lahan khusus untuk Tempat Pengelolaan Sampah 3R (TPS3R) dan menganggarkan dana khusus untuk pembinaan serta operasional pengelolaan sampah.
Kata dia, DLH Kabupaten Pasuruan juga aktif melakukan pendampingan kepada komunitas dan penggiat lingkungan, serta memperkuat fungsi bank sampah.
Bank sampah kini menjadi salah satu strategi utama dalam mengurangi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Melalui pelatihan dan pendampingan, masyarakat didorong untuk memilah dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi ke bank sampah, sehingga volume sampah yang dibuang dapat ditekan secara signifikan,” katanya.
Tak hanya itu, Pemkab Pasuruan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan multinasional dan lembaga internasional, untuk membangun fasilitas pengelolaan sampah terpadu.
Contohnya, dua fasilitas TPST3R di Kecamatan Lekok dan Nguling yang dibangun bersama Project Stop dan didanai oleh Nestle serta mitra global lainnya, mampu mengolah hingga 32 ton sampah per hari atau sekitar 65% dari total sampah yang dihasilkan di Pasuruan.
“Fasilitas ini berfokus pada pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang sampah, sehingga dapat mencegah kebocoran sampah plastik ke lingkungan,” jelasnya.
Inovasi lain yang sedang dikembangkan adalah pemanfaatan sampah menjadi energi alternatif melalui kerja sama dengan PT PLN.
“Sampah diolah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP), yang kemudian digunakan sebagai sumber energi, mendukung upaya pengurangan ketergantungan pada TPA dan mendukung ekonomi sirkular,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan