Malang – Kepolisian Resor (Polres) Malang, Jawa Timur, menetapkan 13 orang sebagai tersangka dalam kasus perusakan sejumlah pos polisi dan kantor Polsek Pakisaji. Para pelaku dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang kekerasan terhadap barang secara bersama-sama.
Peristiwa perusakan terjadi pada Minggu (31/8/25) dini hari, di empat lokasi berbeda. Titik-titik tersebut meliputi pos lalu lintas Kebonagung (Pakisaji), kantor Polsek Pakisaji, pos pantau Simpang 4 Kepanjen, dan pos laka 12.50 Satlantas di Jalan Sumedang, Kepanjen.
“Para pelaku melakukan perusakan dengan melempari kaca jendela, merusak peralatan kantor, dan menghancurkan fasilitas umum menggunakan batu paving dan benda keras lainnya,” kata Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar dalam keterangan pers, Rabu (3/9/25).
Dari 13 tersangka, satu di antaranya masih di bawah umur, yakni MH (15), yang diketahui tidak ikut secara dominan dalam aksi. Ia tidak ditahan, namun dikenakan wajib lapor.
“MH hanya dikenakan wajib lapor karena perannya tidak dominan. Kami tetap melakukan pendampingan sesuai prosedur hukum terhadap anak,” ujarnya.
Baca juga: Aksi Batal, BEM Malang Raya Pilih Utamakan Keselamatan Mahasiswa dan Masyarakat
Para pelaku diketahui berasal dari berbagai wilayah, baik dari dalam Kabupaten Malang maupun luar daerah. Tersangka dari Kecamatan Wagir antara lain SDA (22), RJA (18), dan AJ (16). Dari Kecamatan Kepanjen terdapat FPA (15), MAWT (18), MH (15), ME (16), MAS (17), ADS (18), dan NIK (15).
Sementara itu, tiga tersangka lainnya berasal dari luar Kabupaten Malang, yaitu MRA (19) dari Sutojayan (Blitar), serta MAF (19) dan TFMI (19) dari Tutur (Pasuruan).
Baca juga: Adi Sutarwijono: Gedung DPRD Surabaya Tempat Aspirasi, Harus Dijaga Bersama
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian maupun dari tangan para pelaku. Di antaranya adalah sepeda motor, pakaian yang digunakan saat aksi, batu paving, pecahan kaca, serta bendera kelompok yang diduga digunakan dalam aksi tersebut.
“Proses pemberkasan sudah berjalan. Saat ini ada tujuh berkas perkara yang sedang kami rampungkan untuk segera dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU),” ujar Bambang.
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan menangani kasus ini secara tegas, profesional, dan transparan.
“Fokus kami adalah memastikan pelayanan kepolisian tetap berjalan maksimal agar masyarakat merasa aman dan terlindungi,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan