Produk Lokal, Kualitas Global, Pisang Mas Kirana Masuk Daftar OCOP FAO - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Dorong Gerakan Sosial Bersama untuk Tangani Rumah Tidak Layak Huni Langkah Cepat Pemkab Lumajang Redakan Kepanikan Warga Terdampak Puting Beliung di Kalipenggung Bunda Indah Tekankan Pariwisata Berkelanjutan saat Resmikan Wisata Kopi Jatian Kenongo Wabup Lumajang: Kemajuan Daerah Tumbuh dari Rasa Aman dan Kedekatan TNI dengan Rakyat Sinergi TNI dan Pemkab Lumajang: Rumah Mbok Imuk Jadi Cermin Cinta, Kepedulian, dan Ketahanan Sosial Bangsa

International · 2 Okt 2025 12:44 WIB ·

Produk Lokal, Kualitas Global, Pisang Mas Kirana Masuk Daftar OCOP FAO


 Produk Lokal, Kualitas Global, Pisang Mas Kirana Masuk Daftar OCOP FAO Perbesar

Lumajang, – Indonesia kembali menorehkan prestasi di mata dunia lewat produk lokalnya. Kali ini, Pisang Mas Kirana asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, resmi ditetapkan sebagai bagian dari program One Country One Priority Product (OCOP) yang digagas oleh Food and Agriculture Organization (FAO).

OCOP adalah program FAO yang bertujuan memilih satu produk pertanian unggulan dari setiap negara untuk dikembangkan secara berkelanjutan dan diangkat ke pasar global. Terpilihnya Pisang Mas Kirana menjadi bukti bahwa produk lokal Indonesia memiliki kualitas yang layak bersaing di tingkat internasional.

“Ini bukan hanya kebanggaan untuk Lumajang, tapi untuk seluruh Indonesia. Produk lokal kita mendapat tempat di panggung global,” kata Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, saat dikonfirmasi, Kamis (2/10/2025).

Baca juga: Lumajang Kurangi Ketergantungan Bantuan, PKH Cetak Ratusan Keluarga Mandiri

Pisang Mas Kirana dikenal memiliki bentuk mungil, warna kuning cerah, dan rasa manis yang khas. Pisang ini tumbuh subur di dataran Lumajang, dengan karakteristik tanah dan iklim yang menjadikannya berbeda dari pisang pada umumnya.

Keunggulan rasa, tampilan, dan ketahanan penyimpanan menjadikan Pisang Mas Kirana sebagai salah satu buah tropis paling potensial untuk dikembangkan secara luas, baik di pasar domestik maupun internasional.

Baca juga: 2026, Pemkot Malang Gratiskan Seragam untuk Siswa SD dan SMP Swasta

Selama ini, kampanye mencintai produk lokal kerap digaungkan, namun masih terbatas dalam lingkup nasional. Pengakuan dari FAO melalui OCOP menjadi validasi global atas kualitas dan potensi produk dalam negeri, serta mendorong kebangkitan sektor pertanian berbasis kearifan lokal.

“Dengan OCOP, kami berharap masyarakat semakin bangga membeli dan mengonsumsi produk lokal. Pisang Mas Kirana adalah contoh nyata bahwa yang lokal bisa go global,” kata Wabup Yudha.

Untuk diketahui, program OCOP sendiri mendorong pemerintah daerah dan pemangku kepentingan untuk mengembangkan produk melalui inovasi, pelatihan petani, penguatan branding, serta pembukaan akses ekspor.

Pisang Mas Kirana bukan hanya komoditas ia kini menjadi identitas dan kebanggaan masyarakat Lumajang. Pemerintah Kabupaten Lumajang melihat potensi besar dari status OCOP ini untuk memperkuat citra daerah sebagai pusat pertanian tropis unggulan.

“Pisang Mas Kirana kini menjadi wajah Lumajang di tingkat internasional. Kami ingin menjadikannya ikon ekonomi kerakyatan yang bisa menginspirasi daerah lain,” kata Yudha.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Stasiun KRL Surabaya Akan Terapkan Konsep TOD, Dorong Gaya Hidup Urban Modern

7 Oktober 2025 - 18:38 WIB

Dorong TOD, Setiap Stasiun KRL Surabaya Bakal Jadi Pusat Aktivitas Baru Masyarakat Perkotaan

6 Oktober 2025 - 15:18 WIB

Kabar Terbaru Proyek KRL Surabaya, Jalur Ganda Gubeng–Sidoarjo Siap Dibangun, Proyek Senilai Rp4,1 Triliun Dimulai 2029

6 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Air Terjun Tumpak Sewu Jadi Sorotan Wisatawan Tiongkok, Viral di Douyin!

5 Oktober 2025 - 18:33 WIB

FDA AS Blokir Ekspor Cengkeh Indonesia, Pemerintah Tegaskan Pabrik Surabaya Aman

4 Oktober 2025 - 18:06 WIB

Dugaan Paparan Radioaktif Cs-137 di Kawasan Industri Cikande dan Surabaya Bikin Warga Waswas

4 Oktober 2025 - 17:58 WIB

Trending di International