Rafah Dibombardir Israel, Kesepakatan Gencatan Senjata Hamas Tidak Menghentikan Serangan - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang: Keamanan dan Karakter Bangsa Dibangun Bersama, Dimulai dari Akar Pariwisata Ramah Lingkungan dan Perlindungan Lahan Jadi Fokus Legislasi Baru Lumajang Tari Topeng Kaliwungu Tampil Kolosal, 500 Pelajar Lumajang Guncang Panggung Budaya Nusantara Tumpak Sewu Disiapkan Jadi Destinasi Global, SDM Lokal Jadi Pilar Utama Wamen Ni Luh Puspa: Tumpak Sewu Tak Hanya Indah, Tapi Menghidupi Masyarakat

International · 7 Mei 2024 10:19 WIB ·

Rafah Dibombardir Israel, Kesepakatan Gencatan Senjata Hamas Tidak Menghentikan Serangan


 Ilustrasi. Israel mulai melancarkan serangan udara secara masif di Rafah, padahal Hamas telah mengumumkan menyetujui gencatan senjata. Perbesar

Ilustrasi. Israel mulai melancarkan serangan udara secara masif di Rafah, padahal Hamas telah mengumumkan menyetujui gencatan senjata.

Lensawarta – Pasukan Israel telah melakukan serangan udara besar-besaran di Rafah, Senin (6/5) malam. Tindakan ini diambil setelah peringatan yang diberikan kepada penduduk Palestina untuk segera meninggalkan wilayah tersebut karena adanya kemungkinan invasi.

Menurut laporan dari Koresponden AFP di Rafah, serangan udara ini berlangsung hampir tanpa henti selama 30 menit terakhir.

Di tengah-tengah serangan ini, Hamas, kelompok militan Palestina, telah menyatakan persetujuan mereka terhadap sebuah proposal gencatan senjata di Gaza. Khalil al-Hayya, anggota senior Hamas, menyampaikan bahwa proposal yang disetujui mencakup tiga tahap gencatan senjata yang bertujuan untuk mencapai perdamaian permanen.

Al-Hayya menjelaskan bahwa setiap tahap dari gencatan senjata ini akan berlangsung selama 42 hari. Kesepakatan ini termasuk rencana penarikan Israel secara penuh dari Gaza, pemulangan warga Palestina yang terpaksa mengungsi akibat konflik, serta pertukaran sandera dan tahanan dengan tujuan akhir adalah perdamaian permanen.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tetapkan Sikap Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Seorang pejabat senior Hamas yang tidak ingin disebutkan namanya menegaskan bahwa saat ini tanggung jawab berada di tangan Israel untuk memutuskan apakah akan menerima atau menolak proposal gencatan senjata tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa proposal gencatan senjata tersebut masih belum memenuhi beberapa tuntutan kunci dari Israel. Namun, pemerintah Israel mengindikasikan bahwa mereka akan mengirim delegasi untuk membahas keberatan-keberatan tersebut guna mencapai kesepakatan.

Keluarga dari sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza mendesak Israel untuk memanfaatkan persetujuan Hamas terhadap proposal gencatan senjata ini sebagai kesempatan untuk memulangkan semua sandera. Forum Keluarga Sandera dan Keluarga yang Hilang menekankan bahwa pengumuman dari Hamas harus menjadi langkah awal untuk pemulangan sandera yang telah ditawan selama tujuh bulan.

Baca Juga: Ketegangan di Laut Natuna Antara Indonesia dan China, TNI AL Hadang Kapal Coast Guard China

“Kini saatnya bagi semua pihak yang terlibat untuk menunjukkan komitmen mereka dan mengubah kesempatan ini menjadi realitas pemulangan semua sandera,” demikian pernyataan yang dikutip oleh AFP.

Di sisi lain, Amerika Serikat, sebagai sekutu dekat Israel, menyatakan bahwa mereka akan meninjau respons dari Hamas terhadap proposal tersebut.

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

MUI Jatim Dukung Fatwa Ponpes Besuk: Sound Horeg Dinilai Mengganggu dan Perlu Dilarang

1 Juli 2025 - 18:37 WIB

Kabar Haru dari Tanah Suci: Pasangan Jemaah Haji Lumajang Sambut Kelahiran Putra Prematur di Mekkah

30 Juni 2025 - 12:02 WIB

Pemuda Lumajang Sabet Juara Nasional BSI, Pupuk Inovatifnya Dilirik Petani Se-Indonesia

30 Juni 2025 - 09:17 WIB

Kemenparekraf Dorong Event Daerah Lain di Lumajang Masuk Kalender Nasional

29 Juni 2025 - 22:40 WIB

Segoro Topeng Kaliwungu: Bukan Sekadar Seni, Tapi Penggerak Ekonomi dan Kebanggaan Nasional Lumajang

29 Juni 2025 - 20:33 WIB

KPK Sita Rumah Mewah di Surabaya dan Tiga Tanah di Tuban Terkait Skandal Dana Hibah Pokmas Jatim

28 Juni 2025 - 13:53 WIB

Trending di Nasional