Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat

International · 26 Mar 2024 09:37 WIB ·

Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza

 
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera antara kelompok Hamas dan Israel di Gaza, Palestina setelah Amerika Serikat (AS) abstain. (Getty Images via AFP/SPENCER PLATT) Perbesar

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera antara kelompok Hamas dan Israel di Gaza, Palestina setelah Amerika Serikat (AS) abstain. (Getty Images via AFP/SPENCER PLATT)

Lensawarta – Majelis Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah mengesahkan sebuah resolusi yang mendesak untuk segera menghentikan pertempuran antara Israel dan kelompok Hamas di wilayah Gaza, Palestina. Langkah ini diambil menyusul keputusan Amerika Serikat untuk tidak memberikan suara (abstain).

Diberitakan oleh CNN pada hari Senin (25/3), resolusi yang diusulkan oleh sepuluh anggota tidak tetap DK PBB ini bersifat mengikat dan meminta agar gencatan senjata dilaksanakan secepatnya selama bulan Ramadan, serta menyerukan pembebasan tawanan secara langsung dan tanpa prasyarat, termasuk seruan mendesak untuk meningkatkan distribusi bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menegaskan bahwa tidak ada alasan yang dapat diterima untuk tidak menjalankan resolusi ini.

Baca Juga: Begini Warga Palestina Mengamalkan Ibadah Puasa Di Tengah Kondisi Perang

“Resolusi penting terkait situasi di Gaza yang menuntut penghentian konflik dan pembebasan tawanan tanpa penundaan telah disetujui oleh Dewan Keamanan. Tindakan untuk melaksanakan resolusi ini harus segera diambil. Tidak ada toleransi untuk kegagalan,” ujar Guterres melalui platform X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Tindakan abstain oleh Amerika Serikat telah memicu reaksi keras dari Israel, yang berujung pada pembatalan kunjungan dua penasihat senior Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ke Amerika Serikat, menurut sumber dari pejabat Israel.

Sebelumnya, Amerika Serikat telah menggunakan hak veto mereka terhadap resolusi yang serupa, yang juga menyerukan gencatan senjata. Namun, pada hari Jumat (22/3), AS mengajukan rancangan resolusi mereka sendiri yang terkait dengan pembebasan tawanan, yang akhirnya gagal setelah mendapat veto dari Rusia dan China.

Keputusan AS untuk tidak memberikan suara kali ini memungkinkan resolusi tersebut untuk disahkan, dengan dukungan dari 14 anggota lain dari total 15 anggota dewan.

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menyatakan bahwa meskipun resolusi terkini ini memuat beberapa perubahan yang diinginkan oleh AS, pihaknya tidak dapat mendukung sepenuhnya karena adanya beberapa poin yang tidak disetujui.

Pemungutan suara yang dilakukan oleh PBB pada hari Senin berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan akibat operasi militer Israel di kota Rafah, bagian selatan Gaza.

Baca Juga: Presiden Jokowi Mensahkan UU Baru Tentang ASN, Berikan Peluang Besar Ini Kepada Honorer Agar Diangkat Jadi PPPK Secepatnya

Amerika Serikat telah mendesak Israel untuk memberikan penjelasan tentang langkah-langkah yang akan diambil untuk melindungi sekitar 1,4 juta warga Palestina di selatan Gaza yang mencari perlindungan, menjelang serangan yang diperkirakan akan terjadi, yang menurut AS merupakan tindakan yang keliru.

Pasukan Israel terus melakukan serangan di berbagai daerah di Gaza selama bulan Ramadan, yang mengakibatkan kematian 52 orang dalam waktu 24 jam.

Seperti dilaporkan oleh Al Jazeera pada hari Senin (25/3), serangan pasukan Israel di Deir El Balah, pusat Gaza, telah menewaskan 22 orang.

Serangan lainnya di Rafah, bagian selatan Gaza, telah merenggut nyawa 30 orang.

Selama lima bulan serangan Israel ke Palestina, lebih dari 32 ribu warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, telah menjadi korban jiwa. Kondisi di Gaza semakin memburuk dengan kekurangan bantuan kemanusiaan dan fasilitas medis yang layak.

Israel telah melakukan serangan besar-besaran terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan kamp pengungsian.

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dukung Konsentrasi Atlet, Percasi Lumajang Tawarkan 14 Penginapan Strategis dan Nyaman

30 September 2025 - 15:18 WIB

Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang

30 September 2025 - 09:38 WIB

Mahal Tak Masalah, Asal Jelas, Wisatawan Minta Harga Kuliner Tumpak Sewu Ditulis di Menu

29 September 2025 - 12:44 WIB

Bom Waktu di Jalur Rel, 122 Perlintasan KA di Daop 9 Tak Terjaga

28 September 2025 - 12:23 WIB

Hadiah Rp50 Juta, Daftar Gratis! Bupati Cup Catur 2025 Siap Ramaikan Lumajang

26 September 2025 - 12:45 WIB

Sengon Jember Dilirik Jepang, PT Nankai Bangun Pabrik, Siapkan Ekspor ke Eropa dan Amerika

25 September 2025 - 14:12 WIB

Trending di International