Surabaya, – Jalur utama kereta api antara Surabaya dan Jakarta lumpuh total sejak Jumat (1/8), menyusul gangguan operasional yang terjadi di kawasan Stasiun Pegadenbaru, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Imbasnya, sembilan perjalanan kereta api jarak jauh yang berangkat dari wilayah Daop 8 Surabaya terpaksa dibatalkan, sementara sejumlah lainnya dialihkan dengan pola operasi memutar.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, mengatakan bahwa proses normalisasi jalur hingga kini masih terus dilakukan. Namun, demi menjamin keselamatan dan kelancaran operasional, sejumlah kebijakan darurat harus diambil.
Baca juga: Dua Tahun Berturut-turut Gagal Capai Target, Pendapatan Surabaya Perlu Dievaluasi Total
“Sebagian perjalanan KA dialihkan melalui jalur memutar yang lebih panjang, sementara lainnya dibatalkan karena tidak memungkinkan untuk dioperasikan dalam kondisi saat ini,” kata Luqman, Sabtu (2/8/25).
Gangguan yang terjadi di Stasiun Pegadenbaru berdampak langsung pada jalur strategis lintas utara Jawa yang menghubungkan Surabaya dengan Jakarta.
Jalur ini selama ini menjadi tulang punggung perjalanan kereta antarkota di Pulau Jawa, khususnya rute Surabaya Pasarturi Gambir dan Pasarturi Pasar Senen.
Perjalanan KA seperti Argo Bromo Anggrek, Sembrani, Jayabaya, hingga Gumarang yang selama ini menjadi andalan warga untuk mobilitas antarkota kini harus dibatalkan atau mengalami keterlambatan ekstrem akibat pengalihan rute.
Baca juga: 38 UMKM Tampilkan Inovasi Produk Unggulan di BI Youth Tiful Festival Malang 2025
Untuk kereta yang masih dioperasikan, KAI memberlakukan pola operasi memutar. Artinya, kereta tidak lagi melewati jalur Pegadenbaru, melainkan harus berputar lewat jalur alternatif yang lebih panjang seperti Cikampek Purwakarta Bandung. Akibatnya, waktu tempuh bisa meningkat hingga 3–5 jam lebih lama dari jadwal normal.
Hal ini tidak hanya menyulitkan penumpang yang sudah memiliki jadwal ketat, tetapi juga menambah beban operasional KAI, mulai dari kebutuhan bahan bakar, pengaturan kru, hingga rotasi armada.
Sebagai bentuk tanggung jawab, KAI memberikan kompensasi pengembalian bea tiket 100% bagi penumpang yang terdampak pembatalan maupun keterlambatan tinggi.
Refund dapat dilakukan di seluruh loket stasiun online dalam waktu 7 x 24 jam tanpa potongan biaya administrasi.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami pastikan informasi terbaru akan terus disampaikan melalui kanal resmi KAI,” ujar Luqman.
Berikut daftar KAI yang dibatalkan:
• KA 1 Argo Bromo Anggrek (Surabaya Pasarturi–Gambir)
• KA 39 Sembrani (Surabaya Pasarturi–Gambir)
• KA 93 Jayabaya (Surabaya Pasarturi–Malang)
• KA 94–91 Jayabaya (Malang–Surabaya Pasarturi–Pasar Senen)
• KA 163 Gumarang (Surabaya Pasarturi–Pasar Senen)
• KA 29F Anjasmoro (Surabaya Pasarturi–Gambir)
• KA 251 Jayakarta (Surabaya Gubeng–Pasar Senen)
• KA 253 Kertajaya (Surabaya Pasarturi–Pasar Senen)
• KA 5 Argo Semeru (Surabaya Gubeng–Gambir)
Tinggalkan Balasan