Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Dukono meletus. Gunung Dukono yang ada di Maluku Utara melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 4.000 meter. Letusan yang terjadi pada pukul 06.52 WIT menghasilkan kolom abu berwarna abu-abu gelap yang cukup tebal.
“Erupsi terjadi pukul 06.52 WIT,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Dukono, Sarjan Roboke dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Sarjan menuturkan kolom abu tampak berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya. Erupsi terekam di Seismograf dengan amplitudo maksimum 34 mm dan durasi mencapai 55 detik. Ketika laporan itu dibuat erupsi masih berlangsung.
Sarjan mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk tidak beraktivitas, mendaki dan mendekati Kawah Malupang Warirang dalam radius tiga kilometer. Sarjan mengeluarkan himbauan ini untuk meminimalisir adanya korban dan resiko lainnya.
Selain itu, Sarjan juga menghimbau masyarakat untuk selalu menyediakan masker penutup hidung dan mulut guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
Baca juga : Harga BBM Turun, Ini Harga BBM Pertamina di Seluruh SPBU
PVMBG menghimbau masyarakat atau penambang pasir tidak beraktivitas di sepanjang aliran Sungai Muye di Desa Mamuya, Sungai Ruko di Desa Ruko, dan Sungai Mede di Desa Mede pada saat hujan turun di puncak Gunung Dukono untuk menghindari bahaya banjir lahar hujan.
Gunung Dukono merupakan gunung api yang terletak di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara dengan ketinggian 1.087 meter di atas permukaan laut. Gunung Dukono meletus tidak hanya hari ini tetapi tercatat pernah meletus pada 19 November 2023.
PVMBG memantau aktivitas Gunung Dukono secara visual dan instrumental dari pos pengamatan yang berlokasi di Desa Mamuya, Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.
Sejarah letusan Gunung Gudono
Gunung Dukono terletak di utara Pulau Halmahera. Gunung Dukono terdiri dari beberapa kawah berapi dengan aktivitas tinggi. Pada letusan pada tahun 1550, letusan lava mengisi selat di antara Pulau Halmahera dan lereng utara dari Gunung Mamuya. Letusannya mencapai skala 3 dari Volcanic Explosivity Index. Letusan kecil terjadi selama rentang waktu 1719, 1868, dan 1901. Sejak 1933, Gunung Dukono terjadi letusan-letusan kecil secara berkelanjutan hingga saat ini. (Red)
Tinggalkan Balasan