Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang: Keamanan dan Karakter Bangsa Dibangun Bersama, Dimulai dari Akar Pariwisata Ramah Lingkungan dan Perlindungan Lahan Jadi Fokus Legislasi Baru Lumajang Tari Topeng Kaliwungu Tampil Kolosal, 500 Pelajar Lumajang Guncang Panggung Budaya Nusantara Tumpak Sewu Disiapkan Jadi Destinasi Global, SDM Lokal Jadi Pilar Utama Wamen Ni Luh Puspa: Tumpak Sewu Tak Hanya Indah, Tapi Menghidupi Masyarakat

International · 26 Mar 2024 09:37 WIB ·

Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza

 
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera antara kelompok Hamas dan Israel di Gaza, Palestina setelah Amerika Serikat (AS) abstain. (Getty Images via AFP/SPENCER PLATT) Perbesar

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera antara kelompok Hamas dan Israel di Gaza, Palestina setelah Amerika Serikat (AS) abstain. (Getty Images via AFP/SPENCER PLATT)

Lensawarta – Majelis Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah mengesahkan sebuah resolusi yang mendesak untuk segera menghentikan pertempuran antara Israel dan kelompok Hamas di wilayah Gaza, Palestina. Langkah ini diambil menyusul keputusan Amerika Serikat untuk tidak memberikan suara (abstain).

Diberitakan oleh CNN pada hari Senin (25/3), resolusi yang diusulkan oleh sepuluh anggota tidak tetap DK PBB ini bersifat mengikat dan meminta agar gencatan senjata dilaksanakan secepatnya selama bulan Ramadan, serta menyerukan pembebasan tawanan secara langsung dan tanpa prasyarat, termasuk seruan mendesak untuk meningkatkan distribusi bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menegaskan bahwa tidak ada alasan yang dapat diterima untuk tidak menjalankan resolusi ini.

Baca Juga: Begini Warga Palestina Mengamalkan Ibadah Puasa Di Tengah Kondisi Perang

“Resolusi penting terkait situasi di Gaza yang menuntut penghentian konflik dan pembebasan tawanan tanpa penundaan telah disetujui oleh Dewan Keamanan. Tindakan untuk melaksanakan resolusi ini harus segera diambil. Tidak ada toleransi untuk kegagalan,” ujar Guterres melalui platform X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Tindakan abstain oleh Amerika Serikat telah memicu reaksi keras dari Israel, yang berujung pada pembatalan kunjungan dua penasihat senior Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ke Amerika Serikat, menurut sumber dari pejabat Israel.

Sebelumnya, Amerika Serikat telah menggunakan hak veto mereka terhadap resolusi yang serupa, yang juga menyerukan gencatan senjata. Namun, pada hari Jumat (22/3), AS mengajukan rancangan resolusi mereka sendiri yang terkait dengan pembebasan tawanan, yang akhirnya gagal setelah mendapat veto dari Rusia dan China.

Keputusan AS untuk tidak memberikan suara kali ini memungkinkan resolusi tersebut untuk disahkan, dengan dukungan dari 14 anggota lain dari total 15 anggota dewan.

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menyatakan bahwa meskipun resolusi terkini ini memuat beberapa perubahan yang diinginkan oleh AS, pihaknya tidak dapat mendukung sepenuhnya karena adanya beberapa poin yang tidak disetujui.

Pemungutan suara yang dilakukan oleh PBB pada hari Senin berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan akibat operasi militer Israel di kota Rafah, bagian selatan Gaza.

Baca Juga: Presiden Jokowi Mensahkan UU Baru Tentang ASN, Berikan Peluang Besar Ini Kepada Honorer Agar Diangkat Jadi PPPK Secepatnya

Amerika Serikat telah mendesak Israel untuk memberikan penjelasan tentang langkah-langkah yang akan diambil untuk melindungi sekitar 1,4 juta warga Palestina di selatan Gaza yang mencari perlindungan, menjelang serangan yang diperkirakan akan terjadi, yang menurut AS merupakan tindakan yang keliru.

Pasukan Israel terus melakukan serangan di berbagai daerah di Gaza selama bulan Ramadan, yang mengakibatkan kematian 52 orang dalam waktu 24 jam.

Seperti dilaporkan oleh Al Jazeera pada hari Senin (25/3), serangan pasukan Israel di Deir El Balah, pusat Gaza, telah menewaskan 22 orang.

Serangan lainnya di Rafah, bagian selatan Gaza, telah merenggut nyawa 30 orang.

Selama lima bulan serangan Israel ke Palestina, lebih dari 32 ribu warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, telah menjadi korban jiwa. Kondisi di Gaza semakin memburuk dengan kekurangan bantuan kemanusiaan dan fasilitas medis yang layak.

Israel telah melakukan serangan besar-besaran terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan kamp pengungsian.

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

MUI Jatim Dukung Fatwa Ponpes Besuk: Sound Horeg Dinilai Mengganggu dan Perlu Dilarang

1 Juli 2025 - 18:37 WIB

Kabar Haru dari Tanah Suci: Pasangan Jemaah Haji Lumajang Sambut Kelahiran Putra Prematur di Mekkah

30 Juni 2025 - 12:02 WIB

Pemuda Lumajang Sabet Juara Nasional BSI, Pupuk Inovatifnya Dilirik Petani Se-Indonesia

30 Juni 2025 - 09:17 WIB

Kemenparekraf Dorong Event Daerah Lain di Lumajang Masuk Kalender Nasional

29 Juni 2025 - 22:40 WIB

Segoro Topeng Kaliwungu: Bukan Sekadar Seni, Tapi Penggerak Ekonomi dan Kebanggaan Nasional Lumajang

29 Juni 2025 - 20:33 WIB

KPK Sita Rumah Mewah di Surabaya dan Tiga Tanah di Tuban Terkait Skandal Dana Hibah Pokmas Jatim

28 Juni 2025 - 13:53 WIB

Trending di Nasional