Banyuwangi, – Sebanyak 760 jemaah haji asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tertahan di Jeddah, Arab Saudi, setelah kepulangan mereka yang semestinya dijadwalkan pada Senin (24/6/2025) dini hari ditunda secara mendadak. Para jemaah ini tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 43 dan 44.
Penundaan ini dikonfirmasi secara resmi oleh Hajj Operation Command Centre melalui surat yang diterima pihak Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyuwangi. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa penerbangan dibatalkan karena alasan “keselamatan operasional yang tidak dapat ditunda.”
Kepala Kantor Kemenag Banyuwangi, Chaironi Hidayat, membenarkan kabar tersebut. Ia menyebut bahwa belum ada kepastian jadwal kepulangan pengganti dari otoritas terkait.
“Betul. Jadi kalau di surat resmi dari Saudia, penundaan belum ditentukan sampai kapan. Tapi ada informasi yang beredar, yang kami juga tidak tahu sumber resminya, bahwa penerbangan dijadwalkan ulang ada tanggal 26 (Juni),” ujar Chaironi saat dikonfirmasi, Rabu (25/6/25).
Menurut Chaironi, seluruh jemaah saat ini masih berada di Jeddah dan menginap di hotel yang lokasinya tak jauh dari bandara. Ia memastikan kondisi mereka dalam keadaan baik dan seluruh kebutuhan logistik tetap terpenuhi.
“Alhamdulillah fasilitas hotel, konsumsi, sudah terpenuhi dengan baik. Semua jamaah juga dalam keadaan sehat,” tambahnya.
Chaironi juga mengungkapkan bahwa penyebab pasti penundaan tidak disebutkan secara rinci dalam surat dari otoritas Saudi. Namun, beredar spekulasi bahwa penundaan ini berkaitan dengan situasi keamanan di kawasan Timur Tengah yang beberapa waktu terakhir dilaporkan memanas.
“Sesuai surat tersebut, alasannya keamanan operasional. Tidak disebutkan secara rinci (penyebab pastinya),” jelasnya.
Sementara itu, sebagian jemaah haji asal Banyuwangi yang tergabung dalam kloter 42 telah tiba di Tanah Air. Mereka dilaporkan sudah mendarat dan dalam perjalanan menuju Banyuwangi.
Pihak Kemenag Banyuwangi berharap kepastian kepulangan jemaah dari kloter 43 dan 44 segera diperoleh agar keluarga di tanah air tidak khawatir dan proses pemulangan dapat berjalan dengan lancar.
Tinggalkan Balasan