Lumajang, – Dalam rangkaian Karisma Event Nusantara (KEN) tahun 2024, tercatat peningkatan signifikan dalam produksi barang dan jasa serta kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Event KEN berhasil meningkatkan produksi barang dan jasa hingga mencapai Rp256 miliar, dengan sumbangan langsung terhadap PDB sebesar Rp238,2 miliar.
Lebih mengagumkan lagi, perputaran uang yang terjadi akibat gelaran Karisma Event Nusantara mencapai Rp13,57 triliun. Angka ini menunjukkan betapa besar dampak ekonomi yang dihasilkan dari event-event pariwisata yang digelar secara masif dan terkoordinasi.
Wakil Menteri (Wamen) Pariwisata Indonesia, Ni Luh Puspita mengatakan, Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu daerah yang merasakan dampak positif terbesar dari event ini, dengan tambahan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp28,8 miliar.
Khususnya Kabupaten Lumajang yang menjadi tuan rumah KEN 2024, diharapkan mampu menggelar event serupa lebih dari satu kali dalam setahun,” kata dia, Minggu (29/6/25).
Untuk itu, pihaknya terus mendorong agar event-event pariwisata terus bermunculan sebagai motor penggerak wisatawan melakukan perjalanan.
Bahkan, pihaknya menargetkan pergerakan wisatawan Nusantara mencapai 1,08 miliar pada tahun 2025.
“Event-event seperti KEN menjadi salah satu faktor utama yang menarik wisatawan tidak hanya dari daerah sekitar, tetapi juga dari Jakarta hingga mancanegara,” katanya.
Sedangkan untuk wisatawan mancanegara, Kementerian Pariwisata menargetkan kunjungan sebanyak 16 juta orang dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 4,6 persen.
“Pencapaian target ini sangat bergantung pada kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pelaku industri pariwisata, dan masyarakat,” jelasnya.
Dengan keberhasilan FEN 2024 dan target ambisius di tahun 2025, jelas bahwa event pariwisata memiliki peranan vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat sektor pariwisata Indonesia.
“Semoga gelaran event di Lumajang dan daerah lainnya terus berkembang dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat dan perekonomian nasional,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan