Sound System Disarankan untuk Pengajian dan Hajatan, Bukan Joget atau Mabuk - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Khofifah Serahkan Santunan Rp10 Juta untuk Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali Nggak Pake Ribet! Ini Cara Membaca Pesan WhatsApp Tanpa Membuka Chat RSNU Permata Lumajang Diproyeksikan Jadi Rumah Sakit Unggulan Berbasis Nahdliyin RSNU Lumajang Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis untuk Puluhan Warga Tak Mampu Bupati Lumajang: RSNU Harus Jadi Rumah Sakit Inklusif untuk Semua Golongan

Hiburan · 16 Jul 2025 17:21 WIB ·

Sound System Disarankan untuk Pengajian dan Hajatan, Bukan Joget atau Mabuk


 Sound System Disarankan untuk Pengajian dan Hajatan, Bukan Joget atau Mabuk Perbesar

Malang – Bupati Malang Sanusi menegaskan pentingnya penggunaan sound system, termasuk sound horeg, untuk kegiatan yang bersifat positif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Ia mengimbau agar perangkat audio tersebut tidak digunakan untuk aktivitas yang berpotensi merusak moral dan menimbulkan keresahan sosial.

“Kalau parade sound atau sound horeg boleh-boleh saja, karena secara hukum kan mubah,” ujar Sanusi kepada wartawan, Rabu (16/7/25).

Baca juga: PCNU Lumajang Ikuti Fatwa Ulama Terkait Sound Horeg: “Kalau Mengganggu, Harus Diatur”

“Namun kegiatan-kegiatan yang beriringan yang tidak baik, sebaiknya ditiadakan. Seperti misalnya joget-jogetan atau minum minuman keras,” lanjutnya.

Sanusi menekankan bahwa kegiatan sound horeg hendaknya tetap menghormati norma-norma masyarakat dan adat istiadat yang berlaku di Kabupaten Malang.

Hal ini demi menjaga ketertiban umum dan kenyamanan warga, terutama di tengah berbagai keluhan tentang gangguan suara dan perilaku menyimpang yang kerap menyertai event sound horeg.

Baca juga: Miskin Pelaporan, Kaya Gratifikasi: Pejabat PU Surabaya Tak Pernah Lapor ke KPK Meski Terima Miliaran

Menurut Sanusi, alih-alih digunakan untuk kegiatan negatif, sound system bisa dimanfaatkan untuk acara keagamaan dan sosial seperti pengajian atau hajatan warga.

Ia berharap, para pelaku hiburan bisa lebih bijak dalam mengelola aktivitas mereka agar tidak menciptakan citra buruk di masyarakat.

“Tapi kegiatan yang sifatnya merusak sebaiknya ditiadakan saja,” tegasnya.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bumi Perkemahan Glagah Arum: Glamping Mewah, Film Klasik, dan Kuliner Otentik di Lereng Semeru

14 Juni 2025 - 10:31 WIB

Dari Marmot ke Juara: Kreativitas Warga Lumajang Ciptakan Balapan Hewan Mini

19 Mei 2025 - 17:29 WIB

Merpati Balap: Hobi Bernilai Ratusan Juta, Bupati Lirik Potensi Ekonomi Kreatif

19 Mei 2025 - 14:26 WIB

Laut Probolinggo Dikuasai Ubur-ubur, Fenomena apakah ini ?

16 Mei 2025 - 12:37 WIB

Sunmoprize Adara Park 2 Lumajang Gaet Ratusan Bikers, Promosikan Wisata dan Rumah Subsidi

11 Mei 2025 - 10:54 WIB

Batu Akik SELOWARAS, Energi Alam Semeru dari Lahar Purba

3 April 2025 - 10:16 WIB

Batu akik Selowaras Lumajang dari lahar purba Gunung Semeru
Trending di Daerah