Dengan Sistem DTSEN, Lumajang Tak Butuh Lagi Label 'Keluarga Miskin' di Rumah Warga - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat

Nasional · 30 Jul 2025 17:12 WIB ·

Dengan Sistem DTSEN, Lumajang Tak Butuh Lagi Label ‘Keluarga Miskin’ di Rumah Warga


 Dengan Sistem DTSEN, Lumajang Tak Butuh Lagi Label ‘Keluarga Miskin’ di Rumah Warga Perbesar

Lumajang, – Pemerintah Kabupaten Lumajang resmi menghentikan praktik penandaan rumah warga penerima bantuan sosial dengan tulisan “keluarga miskin”.

Kini, validasi penerima bansos akan sepenuhnya mengandalkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang dianggap lebih akurat, manusiawi, dan sesuai perkembangan teknologi data.

Kebijakan ini diumumkan oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati, sebagai bagian dari langkah pembaruan sistem bantuan sosial di daerahnya.

Ia menegaskan, penggunaan DTSEN mampu menggantikan metode lama yang dinilai menimbulkan stigma dan rasa malu di tengah masyarakat.

Baca juga: Longsor Susulan Tutup Jalur Lumajang–Malang, Akses Terhambat

“Sekarang sudah ada DTSEN, insyaallah akan tepat sasaran. Kita tidak perlu lagi menulisi rumah orang dengan kata ‘keluarga miskin’,” kata Bupati Lumajang yang akran disapa Bunda Indah dalam dalam acara setor madu di Kecanatn Kunir, Rabu (30/7/25).

Tulisan “keluarga miskin” di rumah-rumah warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) telah digunakan sejak 2019. Tujuannya adalah agar distribusi bantuan lebih transparan.

Namun, dalam praktiknya, banyak warga merasa terbebani secara psikologis, bahkan ada yang enggan menerima bantuan karena takut dipermalukan.

Baca juga: Dari Randuagung untuk Indonesia: Bupati Cup Lumajang Targetkan Atlet ke Tingkat Nasional

Indah menyebut, kebijakan baru ini merupakan bentuk pendekatan yang lebih beradab, karena kemiskinan bukanlah sesuatu yang harus diumumkan secara publik.

“Alasan kemanusiaan saja, itu tulisan besar-besar di tembok rumah mereka. Padahal mereka cuma menerima hak yang seharusnya,” katanya.

Dengan penghapusan label tersebut, masyarakat yang berhak tetap akan mendapatkan bantuan sesuai data yang ada di DTSEN.

“Sistem ini menilai kondisi ekonomi warga berdasarkan data riil, survei lapangan, dan integrasi informasi lintas sektor,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 208 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dukung Konsentrasi Atlet, Percasi Lumajang Tawarkan 14 Penginapan Strategis dan Nyaman

30 September 2025 - 15:18 WIB

Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang

30 September 2025 - 09:38 WIB

Bom Waktu di Jalur Rel, 122 Perlintasan KA di Daop 9 Tak Terjaga

28 September 2025 - 12:23 WIB

Hadiah Rp50 Juta, Daftar Gratis! Bupati Cup Catur 2025 Siap Ramaikan Lumajang

26 September 2025 - 12:45 WIB

Gunung Semeru Erupsi Empat Kali Sejak Dini Hari, Kolom Letusan Capai 700 Meter

22 September 2025 - 11:32 WIB

Pemerintah Siapkan Jembatan Semi Permanen, Harapan Baru untuk Warga Empat Desa Lumajang

20 September 2025 - 15:08 WIB

Trending di Nasional