Bukan Merah Putih, Bendera Bajak Laut One Piece Berkibar di Bulan Agustus - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat Cold Storage Perkuat Rantai Pasok Pisang Lumajang ke Pasar Modern

Nasional · 31 Jul 2025 19:28 WIB ·

Bukan Merah Putih, Bendera Bajak Laut One Piece Berkibar di Bulan Agustus


 Bukan Merah Putih, Bendera Bajak Laut One Piece Berkibar di Bulan Agustus Perbesar

Lensawarta.com, – Alih-alih merah putih, sejumlah warga justru mengibarkan bendera hitam bergambar tengkorak dan topi jerami khas bajak laut One Piece di depan rumah mereka. Pemandangan ini viral di media sosial dan menuai pro-kontra, terutama karena terjadi di bulan kemerdekaan.

Memasuki bulan Agustus, suasana semarak kemerdekaan biasanya mulai terasa. Rumah-rumah dihiasi bendera merah putih, umbul-umbul dikibarkan, dan jalan-jalan dipenuhi pernak-pernik bertema nasionalisme. Namun tahun ini, ada pemandangan tak biasa yang mencuri perhatian warganet.

Di beberapa daerah, warga terlihat mengibarkan bendera Jolly Roger, lambang bajak laut dari anime One Piece, alih-alih bendera merah putih. Bendera hitam dengan tengkorak bertopi jerami itu terlihat berkibar di depan rumah, mobil, bahkan truk. Fenomena ini langsung memicu diskusi panas di media sosial.

Bagi penggemar One Piece, Jolly Roger bukan sekadar gambar tengkorak. Itu adalah simbol dari kelompok Bajak Laut Topi Jerami, pimpinan Monkey D. Luffy tokoh utama dalam serial anime dan manga populer asal Jepang itu. Dalam cerita, Luffy dan krunya bukan bajak laut jahat, tapi justru berjuang melawan pemerintah dunia yang korup dan menindas.

Namun bagi masyarakat umum, terutama yang tidak familiar dengan anime, pengibaran bendera hitam ini terasa aneh, bahkan dinilai tidak pantas, terutama karena dilakukan di bulan kemerdekaan Indonesia.

“Agustus itu bulan merah putih. Kalau semua orang ikut-ikutan pasang bendera bajak laut, di mana rasa nasionalismenya?” tulis akun @fitri*** di Twitter/X, saat dikutip pada, Kamis (21/7/25).

Sebaliknya, ada juga yang melihatnya sebagai bentuk ekspresi atau sindiran kreatif.

“Luffy itu bajak laut, tapi yang melawan ketidakadilan. Mungkin ini cara orang-orang menyuarakan keresahan,” tulis akun TikTok @nafa*** dalam unggahan videonya yang telah ditonton lebih dari 500 ribu kali.

Bukan tanpa alasan jika simbol fiksi ini begitu resonan dengan sebagian masyarakat. Dalam One Piece, Pemerintah Dunia digambarkan sebagai entitas yang menindas rakyat, memperkaya bangsawan, dan menutup-nutupi kebenaran. Kelompok bajak laut Luffy hadir sebagai tokoh “antihero” yang justru membela masyarakat tertindas.

“Cerita One Piece itu relatable banget. Rasanya kayak kita juga hidup di dunia yang penuh ketidakadilan. Kalau Luffy bisa melawan, kenapa kita enggak?” komentar akun Instagram @opfanzone.

Fenomena ini juga mencerminkan bagaimana budaya pop semakin menjadi saluran untuk menyampaikan aspirasi dan kritik, terutama di kalangan anak muda.

Belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait pengibaran bendera non-nasional ini. Namun sejumlah warganet mengingatkan bahwa penggantian bendera merah putih dengan simbol lain, apalagi di bulan kemerdekaan, bisa dianggap tidak menghormati simbol negara.

Meski begitu, beberapa tokoh menyarankan untuk melihat fenomena ini secara bijak.

“Saya rasa ini bukan sekadar soal mengganti bendera, tapi soal keresahan yang butuh didengar. Jangan buru-buru menghakimi,” ujar seorang pengamat media sosial di platform YouTube.

Terlepas dari kontroversinya, satu hal jelas: bendera Jolly Roger kini tidak lagi sekadar milik dunia fiksi. Ia telah menjadi simbol baru bagi sebagian masyarakat entah sebagai wujud fandom, bentuk ekspresi kebebasan, atau cara menyampaikan kritik terhadap realitas yang ada.

Seperti kata Luffy dalam salah satu kutipan terkenalnya: “Aku tidak peduli disebut bajak laut. Aku hanya ingin bebas.”

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Hadiah Rp50 Juta, Daftar Gratis! Bupati Cup Catur 2025 Siap Ramaikan Lumajang

26 September 2025 - 12:45 WIB

Gunung Semeru Erupsi Empat Kali Sejak Dini Hari, Kolom Letusan Capai 700 Meter

22 September 2025 - 11:32 WIB

Pemerintah Siapkan Jembatan Semi Permanen, Harapan Baru untuk Warga Empat Desa Lumajang

20 September 2025 - 15:08 WIB

Belum Tuntas Urus Proyek Whoosh, Danantara Kini Dilibatkan dalam Rencana Kereta Cepat ke Surabaya

18 September 2025 - 18:27 WIB

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pemerintah Matangkan Kajian, Pendanaan Swasta Jadi Prioritas

18 September 2025 - 18:15 WIB

Sepanjang Bulan Januari Hingga September 2025, Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali

17 September 2025 - 15:30 WIB

Trending di Nasional