Surabaya, – Maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kabupaten Lumajang dalam sepekan terakhir memicu respons cepat dari Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Menunjukkan keseriusannya dalam memberantas kejahatan jalanan, Polda Jatim menurunkan satu tim elit dari Subdit III Jatanras Ditreskrimum untuk memperkuat jajaran Polres Lumajang dalam memburu para pelaku.
Langkah ini diambil setelah serangkaian laporan kehilangan kendaraan terjadi di beberapa titik wilayah Lumajang, termasuk insiden yang menimpa dua mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Alun-Alun, Kecamatan Ranuyoso.
Motor milik mahasiswa tersebut dilaporkan raib meski diparkir di area kantor desa, yang notabene seharusnya menjadi tempat aman.
Baca juga: Penantian Panjang Berakhir, Stasiun Klakah Resmi Jadi Stasiun Lumajang
Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyatakan bahwa tim khusus sudah diterjunkan ke lapangan sejak awal pekan ini.
“Tim sudah bergerak untuk melacak keberadaan pelaku. Perbantuan personel ini untuk mendukung kinerja jajaran Satreskrim Polres Lumajang,” ujar Kombes Jules, Selasa (12/8/2025).
Baca juga: Lebih dari Sekadar Bubur, Teman Setia Jadi Tempat Cerita dan Kebersamaan Warga Surabaya
Ia menambahkan, tim Jatanras bekerja tanpa kenal waktu, siang dan malam, demi mempercepat pengungkapan jaringan pelaku yang diduga kuat merupakan kelompok baru, terpisah dari sindikat yang telah lebih dulu ditangkap awal bulan ini.
Sebelumnya, Ditreskrimum Polda Jatim telah berhasil menangkap 12 orang anggota komplotan curanmor dari empat wilayah Malang, Pasuruan, Lumajang, dan Probolinggo.
Namun, kasus yang terus berulang di Lumajang dalam beberapa hari terakhir memperkuat dugaan adanya jaringan baru yang lebih terorganisir dan nekat.
“Kami tidak akan memberi ruang bagi pelaku kejahatan jalanan. Semua kekuatan kami kerahkan agar masyarakat kembali merasa aman,” tegas Kombes Jules.
Tinggalkan Balasan