Lumajang, – Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Rabu pagi (20/8/25). Kolom abu letusan terpantau mencapai ketinggian sekitar 800 meter di atas puncak, atau sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Informasi ini disampaikan oleh Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam laporan tertulisnya.
“Erupsi terjadi pada pukul 07.21 WIB. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, mengarah ke barat daya dan barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 18 mm dan durasi 75 detik,” ungkapnya.
Baca juga: Tanah Longsor Terjang Bedayu dan Wonokerto, BPBD Lumajang Kerahkan Alat Berat
Gunung Semeru, yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl, tercatat sudah tiga kali erupsi pada hari yang sama, yakni pukul 00.33 WIB, 01.20 WIB, dan terakhir pukul 05.38 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 700 meter.
Namun dua erupsi pertama tidak teramati secara visual karena tertutup kabut tebal. Saat laporan ini dibuat, aktivitas vulkanik masih berlangsung.
Baca juga: Emas Cair dari Senduro, Sukses Usaha Madu Klanceng Pemuda Lumajang
Hingga saat ini, status Gunung Semeru masih berada pada Level II (Waspada). Menyikapi peningkatan aktivitas ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting bagi masyarakat, agar tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta tidak berada dalam radius 500 meter dari tepi sungai karena potensi aliran lahar dan awan panas bisa meluas hingga 13 kilometer. Radius 3 kilometer dari puncak juga harus dikosongkan karena risiko lontaran batu pijar dan erupsi eksplosif.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi lahar hujan dan guguran lava di sepanjang sungai yang berhulu di puncak Semeru,” kata Sigit.
Tinggalkan Balasan