Malang, – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar naik kelas. Salah satu indikator naik kelas dari mikro ke kecil adalah pencapaian omzet tahunan minimal sebesar Rp5 miliar.
Target ini menjadi fokus Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang sepanjang tahun 2025.
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan sebanyak 4.000 UMKM atau sekitar 10 persen dari total 40 ribu UMKM di Kota Malang bisa naik kelas pada tahun ini.
“Untuk UMKM yang kami targetkan naik kelas tahun ini itu ada 4 ribu atau 10 persen dari total UMKM di Kota Malang yang sebanyak 40 ribu,” kata Eko, Minggu (24/8/25).
Baca juga: Polrestabes Surabaya Bantah Terima Upeti Rp 120 Juta dalam Kasus Narkoba
Untuk merealisasikan target tersebut, Diskopindag telah menyiapkan sejumlah strategi pendampingan. Mulai dari pelatihan, edukasi manajemen bisnis, penguatan kapasitas produksi, hingga bantuan akses pasar.
“Kami tidak hanya fokus pada jumlah, tapi juga pada kualitas. Pelaku UMKM akan kami dampingi secara intensif agar mampu meningkatkan kapasitas usahanya secara berkelanjutan,” jelas Eko.
Eko menyebutkan, saat ini sudah ada 100 UMKM di Kota Malang yang berhasil naik kelas. Menariknya, dari jumlah tersebut, 46 UMKM bahkan telah berhasil menembus pasar internasional.
Baca juga: 1.000 Ton Gula Petani Lumajang Diserap Pemerintah, Harga Dijamin Stabil
“Produk dari 46 UMKM yang sudah ekspor itu bermacam-macam, seperti makanan olahan dan kriya. Paling dominan adalah keripik kemasan. Saat ini kami sedang membidik pasar Selandia Baru dan Timur Tengah,” ungkapnya.
Produk-produk tersebut dinilai memiliki keunggulan daya saing dan mampu memenuhi standar kualitas ekspor. Pemkot juga memberikan fasilitasi untuk uji mutu, sertifikasi halal, dan pendampingan ekspor.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan bahwa penguatan sektor UMKM menjadi bagian dari program prioritas pemerintahannya, termasuk melalui dua program unggulan Malang Idrek dan Malang Ngopeni.
Sebagai realisasinya, Pemkot Malang tengah menyiapkan pusat UMKM (UMKM Center) yang berlokasi di Jalan Panglima Sudirman. Proyek ini dilakukan bekerja sama dengan Asosiasi UMKM Nusantara Rakyat Sejahtera dan ditargetkan selesai dalam delapan bulan ke depan.
“Kami berharap 10 persen dari jumlah UMKM di Kota Malang bisa terfasilitasi di UMKM center. Di sana mereka bisa promosi, pelatihan, dan pengembangan usaha,” kata Wahyu.
Selain membangun fasilitas fisik, Pemkot juga melibatkan pihak swasta dalam membuka akses pasar bagi produk UMKM lokal. Salah satunya melalui penyediaan ruang khusus untuk UMKM di pusat perbelanjaan.
“Sudah ada satu lantai di salah satu mal yang diperuntukkan bagi UMKM. Kami juga bantu mereka dengan alat produksi agar bisa meningkatkan kapasitas produksi,” lanjut Wahyu.
Dengan berbagai upaya tersebut, Pemkot Malang berharap Kota Malang bisa dikenal sebagai pusat pertumbuhan UMKM nasional yang tidak hanya kuat di pasar lokal, tapi juga kompetitif di pasar global.
“Kami berharap Kota Malang menjadi daerah tujuan untuk mencari produk UMKM unggulan,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan