Lumajang, – Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Jumat malam, 19 Desember 2025, pukul 20.02 WIB. Erupsi tersebut disertai kolom abu setinggi sekitar 1.000 meter di atas puncak gunung atau kurang lebih 4.676 meter di atas permukaan laut.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam laporan tertulis menyampaikan bahwa kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah timur.
“Aktivitas erupsi tersebut juga terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi sekitar 2 menit 21 detik,” katanya.
Saat ini, Gunung Semeru masih berada pada Status Level III (Siaga). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat untuk menghindari wilayah rawan bencana.
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak sebagai pusat erupsi.
Selain itu, di luar jarak tersebut, warga juga diminta tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terdampak perluasan awan panas dan aliran lahar hingga sejauh 17 kilometer.
PVMBG juga melarang aktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
“Warga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, serta aliran lahar di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Semeru, khususnya Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, termasuk sungai-sungai kecil yang menjadi anak sungai Besuk Kobokan,”jelasnya.
Tinggalkan Balasan