Surabaya, – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah memberikan instruksi langsung untuk mengawal kelanjutan proyek Kereta Cepat Jakarta–Surabaya.
Pernyataan tersebut disampaikan AHY saat melakukan kunjungan kerja di Surabaya, Kamis (14/8/25).
Menurutnya, keberlanjutan proyek kereta cepat tidak berhenti di rute Jakarta–Bandung saja, melainkan ditargetkan menjangkau hingga Surabaya sebagai bagian dari penguatan konektivitas antarwilayah di Pulau Jawa.
Baca juga: Kejagung Libatkan Kejari Surabaya dalam Penyidikan Dugaan Korupsi Chromebook Kemendikbud
“Ada tugas khusus dari Bapak Presiden kepada kami, Kemenko Infrastruktur, untuk mengawal keberlanjutan kereta cepat. Jadi bukan hanya Jakarta–Bandung, tetapi diharapkan bisa sampai dengan Surabaya,” ujar AHY, dikutip dari Antara.
Ia menilai, kehadiran Kereta Cepat Jakarta–Surabaya akan menjadi terobosan besar dalam mobilitas masyarakat, barang, dan jasa, serta mendukung pertumbuhan ekonomi lintas daerah.
Sistem transportasi berkecepatan tinggi ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh secara signifikan dan mendorong efisiensi logistik.
Pemerintah, lanjut AHY, juga tengah menyiapkan skema Transit Oriented Development (TOD) di sekitar stasiun-stasiun kereta cepat sebagai strategi pembangunan kawasan pemukiman baru sekaligus pusat-pusat ekonomi di luar wilayah Jabodetabek.
“Intinya, bagaimana proyek ini bisa mempercepat mobilitas masyarakat kita di Pulau Jawa,” tegasnya.
Meski demikian, AHY mengakui bahwa proyek ini masih berada dalam tahap studi mendalam, terutama untuk memastikan kesiapan dari sisi teknis, pembiayaan, hingga pembebasan lahan.
Pemerintah juga tengah mengkaji berbagai aspek dari proyek kereta cepat Jakarta–Bandung untuk dijadikan pelajaran dan acuan dalam pengembangan selanjutnya.
“Kita ingin pastikan segala sesuatunya matang dan visible. Termasuk belajar dari best practice maupun tantangan yang pernah dihadapi sebelumnya,” jelas AHY.
Pemerintah, kata AHY, juga membuka peluang kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, yang memiliki kapasitas dalam mendukung pengembangan proyek strategis ini.
Meski menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal koordinasi lintas kementerian dan sinergi dengan pemerintah daerah, AHY optimistis proyek ini dapat diwujudkan secara bertahap dengan dukungan dan keseriusan lintas sektor.
“Proyek ini memang butuh waktu, tidak hanya antar kementerian dan lembaga, tetapi juga antara pemerintah pusat dan daerah. Tapi kami akan kawal dengan serius, sesuai instruksi Presiden,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan