Amran Sulaiman Sentil Bulog: Beri Ruang Petani Untung, Jangan Biarkan Negara Rugi! - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Daerah · 10 Jun 2025 18:19 WIB ·

Amran Sulaiman Sentil Bulog: Beri Ruang Petani Untung, Jangan Biarkan Negara Rugi!


 Amran Sulaiman Sentil Bulog: Beri Ruang Petani Untung, Jangan Biarkan Negara Rugi! Perbesar

Lumajang, – Menteri Pertanian Amran Sulaiman melontarkan kritik pedas terhadap peran Bulog sebagai lembaga penyangga pangan dalam kunjungannya ke Lumajang.

Ia mempertanyakan kehadiran Bulog di tengah persoalan klasik produksi padi yang berjalan tanpa koordinasi dan merugikan petani.

Hal itu disampaikan ketika dirinya melakukan kunjungan kerja

“Padi dibiarkan jalan sendiri, ada Bulog nggak? Ada Bulog? Nggak ada? Hadir,” ujar Amran dengan nada menyindir, Selasa (10/6/25).

Pernyataan ini mengindikasikan kekecewaan Amran terhadap Bulog yang dianggap kurang berperan dalam menstabilkan produksi dan harga beras di tingkat petani.

Amran menekankan bahwa kunci menggerakkan pertanian Indonesia sangat sederhana, yaitu memberikan ruang bagi petani untuk mendapatkan keuntungan.

“Gampang Pak, mudah sekali. Apa itu? Beri ruang petani untung, jangan dibiarkan jalan sendiri,” tegasnya.

Menurutnya, kesejahteraan petani berbanding lurus dengan kekuatan negara.

“Petani rugi, negara rugi. Benar nggak? Nah, itu tugas intansi terkait,” kata Amran.

Istilah “DEP” yang dilontarkan Amran merujuk pada dukungan dan perhatian penuh dari pemerintah kepada petani. Ia menekankan bahwa petani perlu diperkuat agar tidak terjebak dalam kerugian dan ketergantungan pada pinjaman modal (KUR).

“Tapi petani untung itu pemerintah pilih under DEP. Tapi perkuat mereka. Kenapa? Dia tidak berproduksi. Dan yang lebih parah adalah kalau dia pinjam kurung. Rugi, pendapatannya pas-pasan, rugi, mana mau tanam kembali,” jelas Amran.

Amran mengingatkan bahwa mengabaikan petani sama dengan mengabaikan kekuatan negara. “Kalau negara mau kuat, perkuat petani, perkuat rakyat. Jadi jangan abaikan. Bila perlu, Bapak DEP saja,” tegasnya.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kadin Lumajang Genjot Transformasi Digital Demi Ciptakan Desa Berdaya Saing di Tengah Persaingan Global

16 November 2025 - 16:54 WIB

Jika Disetujui, UMK Lumajang 2026 Berpotensi Tembus Rp 2,6 Juta

16 November 2025 - 11:03 WIB

Angka Kemiskinan Lumajang 2025 Turun Jadi 8,60 Persen, Terendah dalam Lima Tahun

16 November 2025 - 10:04 WIB

Karangtaruna Diminta Bangun Kemandirian Ekonomi Desa

15 November 2025 - 14:42 WIB

Geobag dan Geotek Jadi Andalan di Perbaikan Darurat Tanggul Regoyo

15 November 2025 - 13:42 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung BPJS Ketenagakerjaan 8.900 Ketua RT/RW, Prioritaskan Perlindungan Abdi Masyarakat

15 November 2025 - 09:59 WIB

Trending di Daerah