BPBD Lumajang Aktifkan Relawan di Titik Rawan Banjir Lahar Semeru - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Nasional · 17 Sep 2025 14:02 WIB ·

BPBD Lumajang Aktifkan Relawan di Titik Rawan Banjir Lahar Semeru


 BPBD Lumajang Aktifkan Relawan di Titik Rawan Banjir Lahar Semeru Perbesar

Lumajang, – Menghadapi potensi bencana banjir lahar dingin akibat fenomena kemarau basah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengambil langkah konkret dengan mengaktifkan relawan di sejumlah titik rawan di sekitar Gunung Semeru.

Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi meningkatnya curah hujan meski masih dalam musim kemarau.

Fenomena cuaca tak biasa ini menyebabkan tingginya risiko banjir lahar dingin, khususnya di wilayah-wilayah yang dilintasi daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu di Gunung Semeru, seperti Curah Kobokan, Sungai Glidik, Sungai Regoyo, Besuk Sat, dan Sungai Rejali.

Baca juga:Ruang Usaha Rakyat Jadi Sumber Solidaritas Baru di Lumajang

“Kami sudah menempatkan relawan di beberapa titik rawan untuk memantau kondisi secara langsung dan memberikan laporan berkala,” kata Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono, Rabu (17/9/25).

BPBD mencatat enam kecamatan yang termasuk dalam zona rawan terdampak, yakni Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Tempeh, Tempursari, dan beberapa desa di sepanjang jalur sungai yang berhulu di lereng Semeru.

Baca juga: BKD Lumajang: Rekrutmen ASN Adalah Wewenang Pusat, Daerah Hanya Menunggu

Menurut Yudhi, banjir lahar dingin bisa terjadi sewaktu-waktu ketika hujan turun di kawasan atas gunung, membawa material vulkanik yang tersisa dari erupsi sebelumnya menuju daerah yang lebih rendah.

Kondisi geografis seperti kemiringan lereng dan panjang aliran sungai memperbesar risiko ini.

“Kami imbau warga untuk terus memantau informasi dari petugas, terutama saat hujan deras mengguyur wilayah hulu,” tambahnya.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Karangtaruna Diminta Bangun Kemandirian Ekonomi Desa

15 November 2025 - 14:42 WIB

1.700 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Laga Arema FC vs Persija di Stadion Kanjuruhan

8 November 2025 - 11:57 WIB

Gunung Semeru Erupsi, Polres Lumajang Pastikan Seluruh Unsur Siaga Hadapi Potensi Bencana

5 November 2025 - 13:09 WIB

Cegah Kepanikan Warga, Bupati Lumajang Perkuat Pengawasan SPBU Pertamina

31 Oktober 2025 - 16:24 WIB

Bupati Lumajang Sidak Dua SPBU, Pastikan Pertalite Aman dan Sesuai Standar

31 Oktober 2025 - 16:13 WIB

Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan

31 Oktober 2025 - 10:50 WIB

Trending di Nasional