Dari Marmot ke Juara: Kreativitas Warga Lumajang Ciptakan Balapan Hewan Mini - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Hiburan · 19 Mei 2025 17:29 WIB ·

Dari Marmot ke Juara: Kreativitas Warga Lumajang Ciptakan Balapan Hewan Mini


 Dari Marmot ke Juara: Kreativitas Warga Lumajang Ciptakan Balapan Hewan Mini Perbesar

Lumajang, – Di Desa Tegalbangsri, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, muncul tradisi balapan unik yang berbeda dari biasanya, yakni Karapan Marmot.

Tradisi ini rutin digelar setiap musim kemarau dan melibatkan marmot, hewan kecil yang menggemaskan, untuk beradu kecepatan di lintasan sepanjang 50 meter.

Berbeda dengan karapan sapi atau kuda yang biasanya menggunakan joki, Karapan Marmot tidak melibatkan joki. Para pemilik hanya melepas marmot peliharaan mereka di garis start dan memberikan semangat dari pinggir lintasan agar hewan tersebut berlari hingga garis finish.

Perlombaan ini diikuti oleh puluhan peserta, dengan marmot yang mendapat perawatan khusus seperti makanan bergizi dan ramuan jamu tradisional untuk meningkatkan stamina.

“Sudah seminggu saya latih tiap sore. Dikasih makan wortel sama jamu supaya lincah,” ujar Rofik, salah satu peserta lomba, pada Minggu (18/5/2025).

Selain sebagai hiburan yang meriah dan penuh sorak sorai penonton, Karapan Marmot juga memiliki makna budaya penting bagi warga setempat.

Tradisi ini menandai datangnya musim kemarau sekaligus menjadi sarana pelestarian budaya lokal. Marmot yang menang dalam lomba biasanya memiliki nilai jual yang lebih tinggi, menjadikan perlombaan ini juga berpengaruh pada aspek ekonomi masyarakat.

“Senang bisa ikut lomba. Walau marmot saya belum juara, suasananya seru banget,” tambah peserta lain, Bagas.

Karapan Marmot menunjukkan kreativitas masyarakat Lumajang dalam mengembangkan tradisi unik yang menghibur sekaligus memperkuat ikatan sosial dan budaya di desa mereka.

“Kalau sudah juara, banyak yang mau beli. Harganya bisa dua kali lipat,” jelas Afandi, salah satu panitia lomba.

Artikel ini telah dibaca 46 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Karangtaruna Diminta Bangun Kemandirian Ekonomi Desa

15 November 2025 - 14:42 WIB

Menjelang Tahun Baru, Buper Glagaharum Lumajang Jadi Primadona Wisata Camping di Kaki Semeru

13 November 2025 - 00:21 WIB

1.700 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Laga Arema FC vs Persija di Stadion Kanjuruhan

8 November 2025 - 11:57 WIB

Gunung Semeru Erupsi, Polres Lumajang Pastikan Seluruh Unsur Siaga Hadapi Potensi Bencana

5 November 2025 - 13:09 WIB

Cegah Kepanikan Warga, Bupati Lumajang Perkuat Pengawasan SPBU Pertamina

31 Oktober 2025 - 16:24 WIB

Bupati Lumajang Sidak Dua SPBU, Pastikan Pertalite Aman dan Sesuai Standar

31 Oktober 2025 - 16:13 WIB

Trending di Nasional