Gotong Royong Ekonomi Rakyat, Strategi Koperasi Lumajang Hadapi Kendala Modal - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Daerah · 24 Okt 2025 10:14 WIB ·

Gotong Royong Ekonomi Rakyat, Strategi Koperasi Lumajang Hadapi Kendala Modal


 Gotong Royong Ekonomi Rakyat, Strategi Koperasi Lumajang Hadapi Kendala Modal Perbesar

Lumajang, – Program Koperasi Merah Putih di Kabupaten Lumajang terus menunjukkan kemajuan, namun masih menghadapi tantangan utama, modal usaha.

Dari 205 koperasi yang terbentuk di 198 desa dan 7 kelurahan, seluruhnya kini memasuki tahap pembangunan dan operasionalisasi.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Lumajang, Muhammad Ridha, menjelaskan meski koperasi telah siap menjalankan unit usaha, modal tetap menjadi kendala.

Baca juga:Audit Bongkar Kerugian Rp 3 Miliar di PD Semeru, Bupati Lumajang: Sistemnya Memang Buruk

“Kami mendorong koperasi memanfaatkan simpanan pokok, simpanan wajib, dan penyertaan modal anggota sebagai langkah awal. Sebelum meminjam ke bank, kami ingin mereka benar-benar siap,” katanya, Jumat (24/10/2025).

Ridha menambahkan, strategi ini bukan hanya soal finansial, tapi juga menanamkan prinsip gotong royong ekonomi rakyat.

“Kalau jumlah anggota terus bertambah, koperasi bisa mulai berusaha dengan modal sendiri. Semangatnya adalah bekerja bersama, membangun ekonomi dari dan untuk masyarakat desa,” jelas Ridha.

Baca juga: PD Semeru Bangkrut, Bupati Lumajang: Sementara Stagnan Hingga Anggaran Normal

Program ini juga didukung oleh pendampingan intensif dari 20 Business Assistant yang ditugaskan Kementerian Koperasi dan UKM RI untuk membantu koperasi menyusun proposal usaha, strategi pengelolaan, hingga pengajuan dana ke perbankan. Pendampingan ini diharapkan meningkatkan kesiapan koperasi agar tidak terburu-buru mengambil risiko finansial.

Salah satu contoh keberhasilan koperasi yang lebih dulu beroperasi adalah Koperasi Merah Putih Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo.

Koperasi ini memiliki unit usaha subpangkalan LPG dengan omzet mencapai Rp 76 juta, serta ratusan unit usaha sembako yang dikelola secara profesional.

Keberhasilan koperasi ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain yang tengah membangun unit usaha serupa.

Ridha menegaskan, fokus utama pemerintah adalah membangun kemandirian ekonomi desa.

“Program Koperasi Merah Putih bukan hanya wadah usaha, tapi gerakan ekonomi rakyat. Kita ingin warga desa sadar bahwa dengan bergabung dan berpartisipasi, mereka bisa berdiri di atas kaki sendiri,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemkab Lumajang Tegaskan Komitmen Lestarikan Satwa, Rawat Enam Rusa Tutul dari Istana Bogor

24 Oktober 2025 - 13:06 WIB

PD Semeru Bangkrut, Bupati Lumajang: Sementara Stagnan Hingga Anggaran Normal

24 Oktober 2025 - 09:18 WIB

Audit Bongkar Kerugian Rp 3 Miliar di PD Semeru, Bupati Lumajang: Sistemnya Memang Buruk

24 Oktober 2025 - 09:06 WIB

Bupati Lumajang Dorong Pekerja Eks Lokalisasi Dapat Lapangan Kerja Lewat Program MBG

24 Oktober 2025 - 08:16 WIB

Bupati Lumajang Tunjuk Camat Perempuan Tangani Isu Sosial di Sumbersuko

24 Oktober 2025 - 08:06 WIB

Bupati Indah: Masih Ada Pejabat dengan Gesture Sombong, Nanti Saya Panggil!

23 Oktober 2025 - 16:03 WIB

Trending di Daerah