Lensawarta.com, – Kebahagiaan luar biasa menyelimuti keluarga Fachrizal Rachmad (42) dan Tristy Erlinawati (39), jemaah haji asal Jl Ahmad Yani, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Di tengah pelaksanaan ibadah haji, pasangan yang tergabung dalam Kloter 83 ini dikaruniai seorang putra yang lahir di Tanah Suci Mekkah.
Proses persalinan berlangsung pada 13 Juni 2025 dini hari waktu Arab Saudi, di Rumah Sakit Bersalin Wiladah, Mekkah. Bayi laki-laki yang diberi nama Nu’aim bin Fachrizal Rahmat itu lahir dalam kondisi prematur, dengan berat badan hanya 1,3 kg. Meski demikian, kondisi bayi maupun ibunya dinyatakan sehat oleh tim medis.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, Achmad Sruji Bahtiar, menyampaikan rasa syukur atas kelahiran tersebut. Ia menegaskan, baik bayi maupun sang ibu dalam pengawasan medis dan dalam keadaan stabil.
“Alhamdulillah proses kelahirannya lancar dan bayinya sehat. Semoga menjadi anak yang saleh,” ujar Bahtiar, Senin (30/6/25).
Kelahiran Nu’aim menjadi momen bersejarah bagi keluarga Fachrizal dan Tristy, sekaligus menjadi perhatian di antara jemaah haji Indonesia. Saat ini, keluarga tersebut masih berada di Mekkah menunggu kepastian jadwal kepulangan ke Tanah Air.
Hal ini mempertimbangkan kesehatan bayi yang lahir prematur serta aturan maskapai penerbangan terkait usia minimal bayi yang boleh ikut terbang.
Bahtiar menjelaskan, proses kepulangan akan mengikuti kebijakan dari otoritas Arab Saudi maupun maskapai penerbangan.
“Untuk kepulangan jemaah yang melahirkan, baik ibu dan anaknya kita lihat nanti. Kita mengikuti aturan kebijakan dari Arab Saudi maupun penerbangan. Mudah-mudahan sesuai jadwal,” jelasnya.
Sebelum berangkat ke Tanah Suci, Tristy telah menjalani pemeriksaan kesehatan secara ketat, termasuk tes urine dan pemeriksaan usia kehamilan.
Saat keberangkatan, usia kandungan Tristy masih dalam batas laik terbang, yakni antara 24-26 minggu sesuai prosedur kesehatan jemaah haji.
Kisah kelahiran Nu’aim di Mekkah menambah daftar momen langka yang terjadi selama musim haji, sekaligus menjadi pengingat pentingnya kesiapan medis dan dukungan penuh bagi jemaah, terutama ibu hamil, selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Tinggalkan Balasan