Jember, – Bupati Jember Muhammad Fawait meresmikan Kampung Durian Pakis (KDP), destinasi agrowisata baru yang menawarkan sensasi memetik durian langsung dari pohonnya di lereng Panti, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Keberadaan KDP diharapkan menjadi magnet wisata baru yang menggabungkan keindahan alam, potensi perkebunan, dan ekonomi masyarakat desa.
Agrowisata yang terletak di Desa Pakis, Kecamatan Panti, ini berjarak sekitar 22 kilometer dari pusat kota Jember atau dapat ditempuh dalam waktu 45–60 menit.
Kawasan yang dikelilingi hutan dan perkebunan itu menyuguhkan pemandangan hijau khas kaki gunung serta udara sejuk yang menenangkan.
Bukan tanpa alasan disebut Kampung Durian. Di kawasan ini tumbuh lebih dari 7.000 pohon durian berbagai varietas lokal unggulan.
Baca juga: Dari Penanaman hingga Perawatan, Pemkab Lumajang Bantu Petani Kuasai Budidaya Durian
Saat musim panen tiba, wisatawan dapat merasakan langsung pengalaman memetik durian dari pohonnya dan menikmati cita rasa khas durian Jember yang manis legit.
Tak hanya itu, KDP juga menyediakan area camping ground bagi pengunjung yang ingin bermalam dan menikmati suasana alam malam hari di bawah rindangnya pepohonan durian.
Kombinasi wisata alam, perkebunan, dan petualangan ini menjadikan KDP sebagai destinasi yang unik dan berpotensi besar menarik wisatawan keluarga maupun pencinta alam.
Baca juga:Lumajang Fokus Kembangkan Durian Montong Sebagai Komoditas Hortikultura Unggulan
“Kampung Durian Pakis sangat layak menjadi salah satu referensi wisata alam bagi masyarakat Jember maupun luar daerah,” kata Fawait, Selasa (28/10/2025).
Ia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Jember berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan infrastruktur di kawasan wisata ini agar semakin mudah diakses dan nyaman bagi wisatawan.
Lebih jauh, Fawait menilai bahwa pengembangan destinasi wisata berbasis alam seperti KDP bukan sekadar untuk hiburan, tetapi juga menjadi strategi penting dalam menumbuhkan ekonomi masyarakat desa.
“Kawasan terpencil seperti ini harus dikembangkan agar ekonomi masyarakat bisa tumbuh. Dengan begitu, tingkat kemiskinan di pinggir desa, kebun, dan hutan dapat terus berkurang,” ungkapnya.
Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari upaya besar Pemkab Jember untuk mengembalikan kejayaan daerah yang dulu dikenal sebagai pusat aktivitas ekonomi dan perdagangan di wilayah Karesidenan Besuki.
“Saya pikir ini adalah ikhtiar kita bersama untuk menjadikan Jember lebih maju dan berdaya melalui potensi yang kita miliki, salah satunya pariwisata,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan