Lumajang, – Upaya membangun Desa Sumbersuko agar semakin mandiri dan berdaya saing tidak hanya bertumpu pada pemerintah dan dunia usaha, tetapi juga memerlukan peran aktif generasi muda.
Dalam acara sosialisasi bertajuk Membangun Desa yang Mandiri, Tangguh, dan Berdaya Saing yang digelar di Balai Desa Sumbersuko, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Anggota Komisi D DPRD Lumajang, Ratih Damayanti, mendorong Karangtaruna untuk tampil sebagai motor penggerak ekonomi desa.
Ratih menegaskan bahwa pemuda desa memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dan inovator dalam pengembangan ekonomi lokal. Ia mengajak Karang Taruna Sumbersuko untuk memanfaatkan peluang yang ada, termasuk potensi industri di wilayah tersebut, guna menciptakan unit-unit usaha yang berkelanjutan.
Baca juga: DPRD Lumajang dan Jawa Timur Bersinergi Bangun Desa Sumbersuko
“Karang Taruna harus berani berinovasi. Banyak peluang yang bisa digarap, mulai dari pengembangan peternakan, hingga pengolahan limbah pabrik menjadi produk bernilai ekonomi. Ini bukan hanya soal kreativitas, tetapi juga tentang menciptakan lapangan kerja baru bagi pemuda di desa,” kata dia, Sabtu (15/11/2025).
Desa Sumbersuko yang dikenal sebagai desa rasa kota memiliki sejumlah pabrik di sekitarnya. Kondisi ini, menurut para narasumber dalam acara tersebut, menjadi keuntungan sekaligus tantangan.
baca juga: Tak Hanya Urus Industri Besar, Kadin Kini Jadi Motor Penggerak Ekonomi Kreatif di Lumajang
Di satu sisi, keberadaan industri membuka peluang kerja. Namun di sisi lain, limbah yang dihasilkan pabrik berpotensi menimbulkan ancaman bagi lingkungan dan kesehatan warga jika tidak diolah dengan baik.
“Karena itu, Karangtaruna didorong untuk tidak hanya menciptakan usaha baru, tetapi juga memanfaatkan limbah pabrik sebagai bahan dasar inovasi. Produk-produk berbasis limbah yang diolah kembali bisa membuka pasar baru dan menjadi sumber pendapatan masyarakat, sekaligus membantu menjaga lingkungan desa,” ujarnya.
Selain Ratih Damayanti, Ketua Kadin Lumajang Agus Setiawan juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah desa, dunia industri, dan pemuda dalam mewujudkan desa yang mandiri secara ekonomi.
Ia menyarankan agar pemerintah desa aktif menjalin komunikasi dengan para pelaku usaha untuk memanfaatkan program CSR yang dapat diarahkan pada pengembangan usaha Karangtaruna.
“Pemuda adalah ujung tombak kemandirian desa. Jika mereka kreatif dan didukung dengan baik, desa dapat berkembang lebih cepat,” kata Agus.
Tinggalkan Balasan