Pemkot Surabaya Sukses Ubah Aset Terlantar Jadi Mesin Ekonomi Warga - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Bisnis · 7 Agu 2025 16:32 WIB ·

Pemkot Surabaya Sukses Ubah Aset Terlantar Jadi Mesin Ekonomi Warga


 Pemkot Surabaya Sukses Ubah Aset Terlantar Jadi Mesin Ekonomi Warga Perbesar

Surabaya, – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berhasil menyulap aset-aset tidak terpakai milik daerah menjadi lahan produktif yang menggerakkan roda perekonomian warga miskin.

Langkah inovatif ini menjadi bagian dari program padat karya yang diinisiasi oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah.

Dalam forum LPS Financial Festival Surabaya hari kedua, Kamis (7/8/25), Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa pendekatan ini tidak hanya membuka lapangan kerja baru, tetapi juga meningkatkan penghasilan warga secara signifikan.

Baca juga: Dua Motor Mahasiswa Dicuri, Unej Tarik Peserta KKN dari Desa Alun-alun Lumajang

“Kami manfaatkan aset-aset kota yang selama ini nganggur. Misalnya, ketika kami punya anggaran untuk pembangunan paving, itu kami serahkan ke warga yang tidak punya pekerjaan. Mereka kami kumpulkan, dibuatkan sistem kerja seperti pabrik, dan memproduksi paving dengan alat yang kami sediakan,” terang Eri.

Dari program padat karya tersebut, pendapatan warga yang semula hanya sekitar Rp 500 ribu per bulan, melonjak drastis hingga mencapai Rp 6 juta per orang.

Program ini tidak hanya menekan angka pengangguran, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi di tingkat akar rumput.

Baca juga: Bupati Lumajang: Tidak Ada Lagi Penari Seksi di Sound Horeg

Namun, Eri juga menyoroti tantangan baru yang muncul seiring peningkatan pendapatan, yakni rendahnya literasi keuangan. Banyak warga, katanya, langsung menghabiskan uang tanpa menyisihkan untuk tabungan atau investasi masa depan.

“Masalahnya, mereka dapat uang langsung habis. Setelah meningkatkan pendapatan, tantangan selanjutnya adalah pembinaan agar mereka bisa menyimpan uang di bank,” ujarnya.

Ke depan, Pemkot Surabaya berkomitmen tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga membina masyarakat dalam pengelolaan keuangan.

Hal ini menjadi bagian dari strategi besar Eri Cahyadi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan.

Selain padat karya, Pemkot juga menjalankan program digitalisasi UMKM melalui platform e-Peken yang telah mencatat perputaran uang hingga Rp 188 miliar.

Sinergi antara pemberdayaan aset, digitalisasi, dan edukasi keuangan menjadi kekuatan utama Surabaya dalam membangun ekonomi berbasis kerakyatan.

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tak Hanya Urus Industri Besar, Kadin Kini Jadi Motor Penggerak Ekonomi Kreatif di Lumajang

14 November 2025 - 20:04 WIB

Agus Setiawan: Banyak Konflik Royalti Terjadi karena Seniman Lupa Mengelola Karyanya

14 November 2025 - 19:48 WIB

Storytelling, Rahasia Konten Menarik Menurut Ketua Kadin Lumajang

12 November 2025 - 08:12 WIB

Ketua Kadin Lumajang, Kunci Sukses di Era Digital Adalah Konsistensi dan Branding Diri

11 November 2025 - 10:35 WIB

Kadin Lumajang Dorong Seniman Jadi Pengusaha Kreatif Mandiri

10 November 2025 - 21:36 WIB

890 Konten Kreator Naungan PT Semeru Anugerah Media, Lumajang Tunjukkan Kekuatan Ekonomi Digital

10 November 2025 - 20:56 WIB

Trending di Bisnis