Penutupan Jalur Gumitir Picu Kemacetan 30 Km di Banyuwangi, Sopir: Bus Saya Belum Bergerak Sejak Subuh - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat Cold Storage Perkuat Rantai Pasok Pisang Lumajang ke Pasar Modern

Nasional · 24 Jul 2025 19:22 WIB ·

Penutupan Jalur Gumitir Picu Kemacetan 30 Km di Banyuwangi, Sopir: Bus Saya Belum Bergerak Sejak Subuh


 Penutupan Jalur Gumitir Picu Kemacetan 30 Km di Banyuwangi, Sopir: Bus Saya Belum Bergerak Sejak Subuh Perbesar

Banyuwangi, – Penutupan akses jalur Gumitir mulai menunjukkan dampak serius. Kamis pagi ini (24/7/25), kemacetan mengular sepanjang 30 kilometer dari Baluran hingga Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Kemacetan parah ini menyebabkan arus lalu lintas lumpuh total. Dua jalur yang seharusnya digunakan untuk arah berlawanan kini dipenuhi kendaraan yang semuanya mengarah ke pelabuhan.

Situasi ini semakin memburuk karena tidak ada rekayasa lalu lintas yang memadai.

Jhon Miswan, sopir bus jurusan Yogyakarta–Banyuwangi, menjadi salah satu korban macet. Ia terjebak di kawasan Galekan, Bajulmati, sejak pukul 04.30 WIB. Hingga pukul 08.37 WIB, bus yang dikemudikannya belum bergerak sama sekali.

Baca juga: Ditengah Kemacetan Ekstrem, Banyuwangi Tetap Gelar Tour de Ijen

“Ada beberapa penumpang yang memilih turun dan pulang menggunakan ojek,” ujar Jhon saat dihubungi.

Bus Jhon seharusnya tiba di Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 02.30 WIB dini hari tadi, jika melalui jalur Gumitir.

Namun karena jalur selatan ditutup, seluruh kendaraan dialihkan ke jalur pantura yang kini kewalahan menampung lonjakan volume kendaraan.

“Kami tidak bisa protes, ini mengikuti aturan. Tapi kondisinya memang tidak bisa bergerak sama sekali,” katanya.

Baca juga:Tingginya Plasi Bawang Merah di Probolinggo Jadi Sorotan, DPRD Minta Regulasi Tegas

Dari 35 penumpang yang ia bawa, hanya lima orang yang masih bertahan di dalam bus. Sisanya memilih mencari alternatif lain atau menunggu di luar kendaraan.

Situasi ini mendapat sorotan dari Ketua DPC Organda Kota Probolinggo, Tommy Wahyu Prakoso.

Ia mendesak pemerintah untuk segera mengevaluasi penutupan jalur Gumitir, yang dinilainya dilakukan tanpa kesiapan infrastruktur alternatif.

“Kami berharap penutupan bisa ditunda hingga ada kepastian akses menuju Ketapang,” tegas Tommy.

Menurutnya, kemacetan ini bisa disebabkan oleh dua hal. Pertama, adanya pengetatan operasional di Pelabuhan Ketapang akibat inspeksi keselamatan dan pertimbangan cuaca. Kedua, karena lonjakan kendaraan yang dialihkan dari jalur selatan ke jalur pantura.

“Untuk alasan pertama, kami tidak keberatan karena menyangkut keselamatan penumpang,” jelas Tommy.

“Tapi untuk alasan kedua, seharusnya pemerintah sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas atau penambahan jalur alternatif. Kalau tidak siap, penutupan seperti ini justru merugikan semua pihak,” tambahnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait soal rencana penanganan kemacetan di jalur Baluran–Ketapang. Sementara ribuan kendaraan masih mengantre dalam kondisi stagnan.

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Hadiah Rp50 Juta, Daftar Gratis! Bupati Cup Catur 2025 Siap Ramaikan Lumajang

26 September 2025 - 12:45 WIB

Gunung Semeru Erupsi Empat Kali Sejak Dini Hari, Kolom Letusan Capai 700 Meter

22 September 2025 - 11:32 WIB

Pemerintah Siapkan Jembatan Semi Permanen, Harapan Baru untuk Warga Empat Desa Lumajang

20 September 2025 - 15:08 WIB

Belum Tuntas Urus Proyek Whoosh, Danantara Kini Dilibatkan dalam Rencana Kereta Cepat ke Surabaya

18 September 2025 - 18:27 WIB

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pemerintah Matangkan Kajian, Pendanaan Swasta Jadi Prioritas

18 September 2025 - 18:15 WIB

Sepanjang Bulan Januari Hingga September 2025, Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali

17 September 2025 - 15:30 WIB

Trending di Nasional