Lumajang, – Di tengah kekhawatiran akan krisis pangan global yang kian nyata, sebuah temuan dari Universitas Ma Chung, Malang, memberikan harapan baru bagi ketahanan pangan Indonesia. Pisang Agung Lumajang, varietas pisang khas Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, ternyata menyimpan kandungan nutrisi luar biasa. Pisang Agung Lumajang mengandung pro-vitamin A, yang jauh melampaui pisang impor jenis Cavendish.
Penelitian ilmiah oleh Ma Chung Research Center for Photosynthetic Pigments (MRCPP) mengungkap bahwa Pisang Agung Lumajang mengandung pro-vitamin A hingga 40 sampai 90 kali lipat lebih banyak dari pisang Cavendish impor.
Baca juga : Pisang Mas Kirana Lumajang: Buah Lokal yang Mendunia dan Mengangkat Nama Indonesia
Angka ini sangat signifikan mengingat vitamin A adalah nutrisi penting yang berperan dalam menjaga kesehatan mata. Selain itu juga bermanfaat memperbaiki jaringan tubuh, serta mendukung sistem kekebalan tubuh agar tetap optimal.
Superfood Lokal Pro-Vitamin A 90 Kali Lipat Lebih Tinggi
Rosita D. Chandra, peneliti MRCPP yang juga berasal dari Lumajang, menjelaskan bahwa selain pro-vitamin A, pisang ini kaya akan asam amino dan asam organik. Mengandung juga gula alami yang sangat berguna bagi tubuh untuk menjaga kesehatan dan energi.
“Cukup dengan mengonsumsi 150 gram pisang Agung Semeru setiap hari, kebutuhan vitamin A dan nutrisi penting lainnya sudah dapat terpenuhi,” katanya dikutip pada Sabtu (24/5/25).
Temuan ini bukan sekadar soal angka nutrisi, melainkan membuka peluang besar pengembangan pangan lokal yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Direktur MRCPP, peneliti utama studi ini, Tatas Brotosudarmo, menegaskan bahwa pisang Agung Semeru bisa menjadi solusi menghadapi krisis pangan.
Menurut Brotosudarmo, pemerintah perlu mengoptimalkan potensi biodiversitas pangan lokal Indonesia yang selama ini belum termanfaatkan secara maksimal.
“Dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal yang kaya nutrisi seperti Pisang Agung Semeru, kita dapat mengurangi ketergantungan pada impor sekaligus meningkatkan ketahanan pangan nasional,” tegasnya.
Selain manfaat kesehatan, Pisang Agung Semeru juga memiliki keunggulan dari sisi ekonomi dan sosial. Buah ini memiliki kulit tebal yang membuatnya tahan hingga 3-4 minggu. Daya tahan ini memudahkan distribusi dan pengolahan menjadi berbagai produk seperti keripik pisang, dodol, dan sale pisang.
Hal ini membuka peluang usaha bagi pengrajin industri rumah tangga di Lumajang dan sekitarnya, sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat lokal.
Hasil riset ini telah dipublikasikan di jurnal International Journal of Food Science, yang menegaskan validitas dan kredibilitas temuan tersebut.
Publikasi ini dapat menjadi pijakan ilmiah untuk mendorong pemanfaatan pisang Agung Semeru sebagai sumber pangan bergizi dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
Tinggalkan Balasan