Warga Dilarang Battle Sound, Ketegangan Warnai Karnaval Agustusan di Panti - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Dorong Gerakan Sosial Bersama untuk Tangani Rumah Tidak Layak Huni Langkah Cepat Pemkab Lumajang Redakan Kepanikan Warga Terdampak Puting Beliung di Kalipenggung Bunda Indah Tekankan Pariwisata Berkelanjutan saat Resmikan Wisata Kopi Jatian Kenongo Wabup Lumajang: Kemajuan Daerah Tumbuh dari Rasa Aman dan Kedekatan TNI dengan Rakyat Sinergi TNI dan Pemkab Lumajang: Rumah Mbok Imuk Jadi Cermin Cinta, Kepedulian, dan Ketahanan Sosial Bangsa

Nasional · 14 Agu 2025 16:26 WIB ·

Warga Dilarang Battle Sound, Ketegangan Warnai Karnaval Agustusan di Panti


 Warga Dilarang Battle Sound, Ketegangan Warnai Karnaval Agustusan di Panti Perbesar

Jember, – Karnaval Agustusan di Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, sempat diwarnai ketegangan.

Sejumlah warga yang telah menyewa sound system kecewa karena dilarang masuk ke lapangan desa untuk menggelar battle sound.

Insiden terjadi saat acara karnaval berlangsung, Kamis (14/8/25). Lapangan desa yang menjadi titik start karnaval ternyata tidak bisa digunakan untuk kegiatan battle sound karena alasan perizinan.

Baca juga: Penerbangan Perdana Jakarta–Jember Gunakan ATR 72-500, Langsung Tanpa Transit

“Beberapa warga sudah menyewa sound system. Mereka mau masuk ke lapangan untuk battle sound, tapi tidak bisa karena tidak ada perizinan,” kata Budi Wicaksono, warga setempat yang juga Ketua Komisi A DPRD Jember.

Akibat larangan tersebut, warga pun mendatangi kantor desa untuk menyampaikan kekecewaan mereka. Ketegangan sempat memanas sebelum akhirnya dimediasi oleh Muspika setempat.

Baca juga: Sebanyak 21 TKA Bekerja di Lumajang, Pemkab Terapkan Retribusi dengan Tarif 100 Dolar per Bulan

“Oleh pihak Muspika difasilitasi, saya sebagai anggota DPRD juga ikut. Akhirnya disepakati bahwa akan ada kompensasi kepada warga sebagai bentuk itikad baik,” kata Budi.

Ia menambahkan bahwa seluruh pihak kini telah sepakat untuk menyelesaikan masalah secara damai.

Warga yang sempat dirugikan pun menerima keputusan tersebut, dan sebagai tindak lanjut, pemerintah desa akan menyelenggarakan acara battle sound secara resmi bulan depan.

“Intinya semua sudah selesai. Kompensasi diberikan, dan bulan depan akan dibuat acara battle sound yang resmi,” paparnya.

Senada dengan itu, Rifendi Wahyuwibakti dari pihak penyelenggara desa juga memastikan bahwa suasana sudah kondusif. Ia menekankan komitmen bersama untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Alhamdulillah, semuanya sudah terselesaikan secara baik-baik. Kami bersama Muspika berkomitmen agar situasi tetap kondusif,” ujarnya.

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dapur Suplai Makanan ke SDN Bintoro 5, Komnas HAM Soroti Minimnya Standar Sanitasi

8 Oktober 2025 - 18:19 WIB

Komnas HAM Temukan Dapur MBG di Jember Belum Kantongi Sertifikat Higienitas

8 Oktober 2025 - 18:13 WIB

Pemkot Surabaya Terapkan Skema Cicilan Proyek untuk Efisiensi Anggaran

8 Oktober 2025 - 16:21 WIB

Dana TKD Surabaya Dipangkas Rp730 Miliar, Eri Siapkan Strategi Inovatif

8 Oktober 2025 - 16:14 WIB

Gunung Semeru Erupsi 8 Kali, Kolom Abu Capai 700 Meter

8 Oktober 2025 - 16:04 WIB

11 Anak di Tempursari Terima Bantuan Gizi Tambahan, Langkah Nyata Cegah Stunting dari Desa

8 Oktober 2025 - 05:38 WIB

Trending di Nasional