Warga Dusun Kalibanter Mengeluhkan Banjir Berulang Sejak Peralihan Lahan HGU Jadi Kebun Tebu - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
511 Pendekar PSHT Disahkan, Bupati Lumajang: Nilai Luhur Jadi Penyangga Harmoni Sosial Tak Perlu ke Jember, Layanan Paspor Segera Hadir di Mal Pelayanan Publik Lumajang Sholawat Menggema di Nguter, Bupati Lumajang Ajak Warga Bangun Desa dengan Doa Bupati Lumajang: Keamanan dan Karakter Bangsa Dibangun Bersama, Dimulai dari Akar Pariwisata Ramah Lingkungan dan Perlindungan Lahan Jadi Fokus Legislasi Baru Lumajang

Daerah · 3 Jun 2025 16:30 WIB ·

Warga Dusun Kalibanter Mengeluhkan Banjir Berulang Sejak Peralihan Lahan HGU Jadi Kebun Tebu


 Warga Dusun Kalibanter Mengeluhkan Banjir Berulang Sejak Peralihan Lahan HGU Jadi Kebun Tebu Perbesar

Lumajang, – Perubahan fungsi lahan Hak Guna Usaha (HGU) PT Kalijeruk menjadi kebun tebu memivu kekhawatiran warga Dusun Kalibanter, Desa Kalipenggung, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang.

Sejak 400 hektare lahan dialihkan dari ranaman keras seperti kakao, kopi, dan kelapa muda di tanami tebu, warga mulai merasakan dampak negatif berupa banjir yang semakin sering terjadi terutama saat musim hujan.

Izin HGU yang berlaku selama 25 tahun sejak 2019 hingga 2043 memungkinkan perusahaan mengelola lahan seluas hampir 1.197.97 hektare.

Direktur PT Kalijeruk Mayo Walla mengatakan, penanaman tebu termasuk dalam kategori tanaman perkebunan yang diizinkan, sehingga tidak melanggar aturan.

“Penanaman tebu termasuk dalam kategori tanaman perkebunan yang diizinkan, sehingga tidak melanggar aturan,” Direktur PT Kalijeruk Mayo Walla, Selasa (3/6/25).

Salah satu yang paling krusial adalah potensi risiko banjir akibat pengelolaan lahan tebu. Direktur PT Kalijeruk Mayo Walla meyakinkan bahwa tebu memiliki kemampuan menyerap air dan bahwa teknik terasiring sudah diterapkan untuk mencegah banjir.

Namun, tebu dikenal memiliki daya serap air yang rendah, terutama saat musim panen ketika lahan gundul, sehingga berpotensi memperparah risiko banjir di daerah hilir. “Sejauh rekodnya tebu sangat aman,” katanya singkat.

Warga setempat, Toher, mengungkapkan bahwa banjir mulai melanda wilayah mereka sejak lahan beralih fungsi menjadi kebun tebu.

“Sebelum ada kebun tebu, kami tidak pernah mengalami banjir. Tapi sekarang, terutama saat musim hujan, banjir sering datang dan merusak rumah serta lahan pertanian kami,” katanya.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ambulans Kecelakaan Saat Angkut Jenazah dari Bali ke Malang, Kerugian Rp20 Juta

4 Juli 2025 - 20:10 WIB

Pecah Ban, Ambulans Angkut Jenazah di Jalur Lintas Selatan Lumajang Kecelakaan Tunggal

4 Juli 2025 - 19:42 WIB

Realisasi Pendapatan Probolinggo Tembus 102,90%

4 Juli 2025 - 16:01 WIB

Surabaya Terapkan Program Pembinaan 7 Hari Pascasweeping Remaja

4 Juli 2025 - 15:12 WIB

Pemkot Malang Intensifkan Lobi ke Pusat, Revitalisasi Pasar Besar Jadi Prioritas Usai Insiden Dinding Roboh

4 Juli 2025 - 14:46 WIB

511 Pendekar PSHT Disahkan, Bupati Lumajang: Nilai Luhur Jadi Penyangga Harmoni Sosial

4 Juli 2025 - 12:12 WIB

Trending di Daerah