Warga Dusun Kalibanter Mengeluhkan Banjir Berulang Sejak Peralihan Lahan HGU Jadi Kebun Tebu - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat Cold Storage Perkuat Rantai Pasok Pisang Lumajang ke Pasar Modern

Daerah · 3 Jun 2025 16:30 WIB ·

Warga Dusun Kalibanter Mengeluhkan Banjir Berulang Sejak Peralihan Lahan HGU Jadi Kebun Tebu


 Warga Dusun Kalibanter Mengeluhkan Banjir Berulang Sejak Peralihan Lahan HGU Jadi Kebun Tebu Perbesar

Lumajang, – Perubahan fungsi lahan Hak Guna Usaha (HGU) PT Kalijeruk menjadi kebun tebu memivu kekhawatiran warga Dusun Kalibanter, Desa Kalipenggung, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang.

Sejak 400 hektare lahan dialihkan dari ranaman keras seperti kakao, kopi, dan kelapa muda di tanami tebu, warga mulai merasakan dampak negatif berupa banjir yang semakin sering terjadi terutama saat musim hujan.

Izin HGU yang berlaku selama 25 tahun sejak 2019 hingga 2043 memungkinkan perusahaan mengelola lahan seluas hampir 1.197.97 hektare.

Direktur PT Kalijeruk Mayo Walla mengatakan, penanaman tebu termasuk dalam kategori tanaman perkebunan yang diizinkan, sehingga tidak melanggar aturan.

“Penanaman tebu termasuk dalam kategori tanaman perkebunan yang diizinkan, sehingga tidak melanggar aturan,” Direktur PT Kalijeruk Mayo Walla, Selasa (3/6/25).

Salah satu yang paling krusial adalah potensi risiko banjir akibat pengelolaan lahan tebu. Direktur PT Kalijeruk Mayo Walla meyakinkan bahwa tebu memiliki kemampuan menyerap air dan bahwa teknik terasiring sudah diterapkan untuk mencegah banjir.

Namun, tebu dikenal memiliki daya serap air yang rendah, terutama saat musim panen ketika lahan gundul, sehingga berpotensi memperparah risiko banjir di daerah hilir. “Sejauh rekodnya tebu sangat aman,” katanya singkat.

Warga setempat, Toher, mengungkapkan bahwa banjir mulai melanda wilayah mereka sejak lahan beralih fungsi menjadi kebun tebu.

“Sebelum ada kebun tebu, kami tidak pernah mengalami banjir. Tapi sekarang, terutama saat musim hujan, banjir sering datang dan merusak rumah serta lahan pertanian kami,” katanya.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Diresmikan Bupati, Dapur MBG Pertama di Jember Kini Diterpa Isu Makanan Basi

26 September 2025 - 15:50 WIB

Tertidur Saat Gempa, Nenek 91 Tahun Tertimpa Reruntuhan Rumah Sendirian

26 September 2025 - 15:36 WIB

Sebanyak 20 Dapur Lansia di Lumajang, Bupati Lumajang: Jangan Sampai Ada Lansia Yang Kelaparan

26 September 2025 - 13:49 WIB

Kerupuk dari Lorong Semeru, UMKM Desa Ini Tembus Kota-Kota Besar Berkat PKH

25 September 2025 - 14:01 WIB

Judi Online Menggerogoti Kaum Rentan, Penerima PKH di Lumajang Masuk Radar PPATK

25 September 2025 - 13:25 WIB

Gerindra Turun Tangan Mediasi Konflik Bupati dan Wabup Jember, Langkah Politik Disiapkan

24 September 2025 - 15:44 WIB

Trending di Daerah