Lumajang, – Ancaman bencana banjir lahar Gunung Semeru kembali menghantui warga Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Kerusakan parah pada tanggul sepanjang 300 meter di Kampung Renteng, Dusun Kebondeli Utara, yang berfungsi sebagai benteng utama penahan aliran lahar, membuat sekitar 82 kepala keluarga atau 256 jiwa kini hidup dalam ketakutan dan waspada tinggi.
Kerusakan tnggul ini merupakan dampak dari hujan deras yang mengguyur puncak Gunung Semeru beberapa bulan lalu, memicu banjir lahar selama dua hari berturut-turut.
Erosi hebat akibat derasnya aliran lahar menyebabkan tanggul sepanjang 2 kilometer mengalami kerusakan serius, dengan bagian sepanjang 300 meter yang kini nyaris ambruk dan berpotensi meluas jika tidak segera ditangani.
Lukman, seorang penambang pasir di Desa Sumberwuluh, mengungkapkan kekhawatirannya atas kondisi tanggul tersebut.
“Jika tanggul jebol, air lahar bisa meluap ke lahan pertanian dan pemukiman warga di Kebondeli Selatan RT 2 dan RT 3. Ini akan sangat merugikan, karena sebagian besar warga menggantungkan hidup dari pertanian,” kata dia saat dikonfirmasi melalui sambungan telepinnya, Minggu (11/5/25).
Solikin, warga Desa Sumberwuluh, menambahkan bahwa tanggul ini adalah pelindung utama dari banjir lahar yang selama ini menjaga lingkungan dan lahan pertanian mereka tetap aman.
“Kalau tanggul tidak diperbaiki, lahar bisa menggenangi sawah dan ladang, menghancurkan tanaman dan merusak kesuburan tanah. Ini ancaman besar bagi mata pencaharian kami,” katanya.
Untuk diketahui, Komisi B DPRD Kabupaten Lumajang telah melakukan kunjungan langsung ke lokasi pada akhir April 2025.
Kunjungan ini dipimpin oleh Ketua Komisi B, Dedy Firmansyah, bersama anggota dewan dan perwakilan perangkat daerah terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, BPBD, Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Air Setda Lumajang, serta UPT Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur.
“Kami ingin memastikan kondisi di lapangan dan mendengar langsung aspirasi masyarakat. Ini menjadi dasar kami untuk mengawal proses penanganan secara cepat dan tepat,” ujar Dedy Firmansyah usai kunjungan, Selasa (22/4/2025).
Tinggalkan Balasan