Lumajang, – Perseteruan antara Ketua Cabang Olahraga (Cabor) PABSI Lumajang, Galih Permadi, dengan salah satu oknum KONI, membuka tabir masalah serius dalam tata kelola organisasi olahraga di Lumajang.
“Insiden yang terjadi pada Senin, 19 Mei 2025, pukul 15.00 WIB di kantor KONI Lumajang ini bukan sekadar perselisihan biasa, melainkan mencerminkan kegagalan komunikasi, profesionalisme, dan tata kelola yang berpotensi merusak integritas dunia olahraga di daerah tersebut,” kata Galih Rabu (21/5/25).
Galih Permadi mengungkapkan bahwa saat melakukan klarifikasi terkait ketidakterbitan surat rekomendasi atlet angkat besi yang telah diajukan secara prosedural, ia justru mendapat perlakuan kasar dan intimidatif dari salah satu oknum pengurus KONI Lumajang.
Ucapan bernada tinggi seperti ‘tak sikat kamu dan sudah gak ngerti sok-soak an’, bukan hanya tidak pantas, tapi juga mencederai etika organisasi yang seharusnya menjunjung tinggi rasa hormat dan profesionalisme.
“Yang gak dewasa itu yang emosi pakek kata-kata kasar dan ancaman,” katanya.
Menanggapi hal itu, Budi Satria Andhika, Ketua Umum KONI Lumajang, menyatakan bahwa insiden tersebut hanyalah kesalahpahaman dan misskomunikasi teknis.
Ia juga menyebut bahwa ucapan yang kurang pantas itu sudah dianggap sebagai candaan dan sudah meminta maaf.
“Terkait ada ucapan yang kurang pantas diucapkan salah satu pengurus KONI, saya juga sudah minta maaf kepada mas galih. Terlepas yang dilakukan itu dalam kontek bercandanatau tidak karena sebelumnya keduanya sudah sering chat Whatsapp (WA) terkait teknis pendaftaran atlet ke porprov,” ungkapnya.
Rencananya kata dia, hari ini pihaknya mau memanggil beberapa orang pengurus, staf lain yang waktu kejadian ada di tempat, karena ketika kejadian dirinya tidak berada di tempat atau di kantor.
“Setelah itu, saya akan mempertemukan keduanya, sesuai amanat dari kadispora dan juga ketua forum cabor agar perjalanan persiapan Lumajang menuju prestasi Porprov tetap berjalan lancar dan kondusif,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan