Lumajang, – Pemerintah Kabupaten Lumajang mengambil langkah cepat dan terkoordinasi untuk menangani isolasi yang dialami warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, akibat rusaknya akses jalan dan jembatan yang terdampak banjir lahar hujan Gunung Semeru.
Banjir lahar yang membawa material berat menyebabkan jembatan limpas dan tanggul penahan air mengalami kerusakan parah, sehingga akses transportasi utama warga terputus dan menimbulkan genangan air yang luas.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, yang akrab disapa Bunda Indah, menegaskan bahwa pemerintah daerah telah menetapkan masa tanggap darurat bencana selama 90 hari sejak 11 Mei 2025 untuk mempercepat penanganan infrastruktur yang rusak.
“Dalam masa tanggap darurat ini, berbagai upaya perbaikan darurat dilakukan, termasuk normalisasi aliran sungai dan pengerukan lubang di jembatan limpas agar air dapat mengalir lancar kembali dan mengurangi risiko banjir susulan,” kata Bunda Indah, Senin (26/5/25).
Bunda Indah juga melakukan koordinasi intensif dengan kepala desa setempat dan mengajak masyarakat serta pemerintah desa untuk bergotong royong membersihkan material banjir lahar yang menyumbat aliran air dan menghambat mobilitas warga.
Ia menegaskan bahwa prioritas utama adalah membuka kembali akses transportasi agar warga tidak terus terisolasi dan aktivitas sehari-hari seperti sekolah dan berbelanja dapat berjalan normal.
Selain itu, kerusakan tanggul di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, yang meluas hingga 500 meter, menjadi perhatian serius karena berpotensi mengancam keselamatan 82 kepala keluarga atau sekitar 256 jiwa.
“Pemerintah bersama DPRD Lumajang turun langsung meninjau lokasi dan berkomitmen melakukan perbaikan tanggul secara cepat dan efektif guna memberikan rasa aman bagi masyarakat terdampak,” ungkapnya.
Tinggalkan Balasan