Gropyokan Bukan Sekadar Basmi Tikus, Tapi Rawat Kebersamaan - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Arak-Arakan Becak Listrik Lansia Jadi Simbol Pembangunan Humanis Lumajang 100 Becak Listrik Hadiah Presiden: Napas Baru untuk Pengayuh Becak Lumajang yang Mulai Sepuh Transformasi Digital Tak Cukup dengan Infrastruktur: “Kuncinya Ada pada Pemanfaatan yang Efektif” Atlet Disabilitas Lumajang Bikin Sejarah: Sabet 3 Emas dan 1 Perak di Keparprov Jatim 2025 Cuaca Ekstrem Masih Mengancam, Pemerintah Perkuat Mitigasi Berbasis Informasi Resmi di Kawasan Lahar Semeru

Daerah · 15 Jun 2025 14:48 WIB ·

Gropyokan Bukan Sekadar Basmi Tikus, Tapi Rawat Kebersamaan


 Gropyokan Bukan Sekadar Basmi Tikus, Tapi Rawat Kebersamaan Perbesar

Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menegaskan bahwa solidaritas dan kebersamaan warga menjadi kunci utama dalam memperkuat pembangunan daerah. Pernyataan ini ia sampaikan saat mengikuti langsung aksi gropyokan hama tikus bersama petani dan masyarakat Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, pada Kamis (12/06/2025).

“Saya datang bukan karena ada hama, tapi karena melihat semangat kebersamaan yang luar biasa di sini. Inilah kekuatan sejati Lumajang,” ujar Bunda Indah di tengah-tengah sawah yang ramai oleh warga.

Kehadiran Bunda Indah bukan sekadar simbolis. Ia benar-benar turun ke sawah untuk menunjukkan dukungan langsung kepada para petani yang sedang berjuang melindungi tanamannya dari serangan hama tikus.

Aksi gropyokan ini melibatkan banyak pihak. Selain warga dan petani, turut hadir aparat desa, TNI-Polri, serta tokoh masyarakat. Semua bahu-membahu dalam suasana yang penuh semangat gotong royong.

Lebih lanjut, Bunda Indah menekankan bahwa kemajuan daerah tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. “Pembangunan yang cepat dan efektif hanya bisa terjadi jika kita bersatu. Peran petani, tokoh masyarakat, dan tokoh agama sangat penting untuk menjaga harmoni sosial,” tambahnya.

Menurutnya, Desa Sidorejo patut menjadi inspirasi. Aksi bersama ini tidak hanya berdampak pada pengendalian hama, tetapi juga memperkuat nilai persatuan dan rasa memiliki antarwarga.

Dengan demikian, kegiatan gropyokan ini memiliki dua makna sekaligus: menyelamatkan hasil panen dan merawat rasa kebersamaan yang menjadi fondasi kemajuan Lumajang.

Pemerintah berharap semangat serupa bisa menjalar ke desa-desa lain di Kabupaten Lumajang. Terutama dalam menghadapi tantangan di sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Astacita Nararia Jadi Arah Pembangunan Lumajang di Usia ke-770 Tahun

15 Desember 2025 - 10:03 WIB

Becak Listrik Jadi Penggerak Ekonomi Rakyat, UMKM Lumajang Ikut Tumbuh

14 Desember 2025 - 12:27 WIB

Becak Listrik Dorong Transisi Transportasi Rendah Emisi di Lumajang

14 Desember 2025 - 12:23 WIB

Bunda Indah Pastikan Becak Listrik Tetap Ramah bagi Tukang Becak Lansia

14 Desember 2025 - 12:21 WIB

Program Makan Bergizi Gratis di Lumajang Kian Matang, 33 SPPG Sudah Beroperasi

13 Desember 2025 - 14:46 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Keamanan Pangan Program MBG Harga Mati

13 Desember 2025 - 14:38 WIB

Trending di Daerah