Malang, – Di tengah isu beras oplosan yang mencuat ke publik, aktivitas jual beli di sejumlah pasar tradisional Kota Malang masih berlangsung seperti biasa.
Para pedagang mengaku tetap membuka lapak dan melayani pembeli, meski sebagian mulai merasakan dampak dari pemberitaan yang viral, mulai dari keterlambatan distribusi hingga menurunnya minat beli terhadap merek tertentu.
Di Pasar Oro-Oro Dowo, Yuli pemilik toko sembako mengaku pasokan beras merek Lombok yang biasa ia jual, kini tidak lagi dikirim oleh distributor sejak isu ini muncul.
“Biasanya saya minta dikirim 50-an karung. Tapi sekarang nggak ada. Sulit cari barangnya,” ujarnya, Sabtu (26/7/2025).
Baca juga: Sopir Tabrak Rumah di Lumajang Masih Buron, Mobil Ditemukan Tanpa Pelat Nomor
Ia juga membenarkan bahwa beberapa merek seperti Sania dan Fortune termasuk yang paling sering disebut dalam pemberitaan.
Namun demikian, Yuli menuturkan, sales dari merek Sania sudah kembali mendistribusikan produk dengan jaminan bahwa beras tersebut merupakan produksi baru.
“Sales-nya menjamin nggak ada oplosan. Tapi prosesnya saya nggak tahu. Kan kami hanya jual,” tambahnya.
Baca juga: Pengedar Uang Palsu di Banyuwangi Ditangkap, Polisi Sita Alat Produksi
Di sisi konsumen, sebagian warga tetap menunjukkan kepercayaan pada merek yang sebelumnya terdampak isu. Jumini, salah satu pelanggan di pasar yang sama, menyatakan tetap membeli beras Sania karena tidak merasakan adanya perbedaan kualitas.
“Saya dari dulu beli Sania di sini. Gak pernah ada yang berubah, tetap sama,” ujarnya.
Sementara itu, pedagang sembako di Pasar Dinoyo menyebut tidak terlalu terdampak isu ini. Tutik, salah satu pedagang, mengatakan bahwa beras-beras mahal yang diduga terlibat dalam kasus oplosan sudah ditarik oleh sales.
Baca juga: Gelar Aksi Damai, Pemkab Jember Janji Perjuangkan Hak Tenaga Non ASN
“Kalau di saya nggak jual yang mahal-mahal. Pembeli juga nggak terpengaruh, soalnya sekarang sudah pintar,” katanya.
Berbeda dengan Tutik, pedagang lain bernama Sriati justru masih menjual beras merek Fortune. Namun menurutnya, sejak sebelum isu ini mencuat, merek tersebut memang kurang diminati.
“Sebelum isu ini pun memang nggak laris. Yang laris itu Lahap sama Mentari,” ujarnya.
Di Pasar Bunulrejo, dampak lebih terasa. Supriyono, salah satu pedagang beras, menyebut minat pembeli terhadap merek-merek nasional mulai menurun. “Ada penurunan. Pembeli beralih ke beras lokal seperti dari Kediri dan Malang,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menyatakan pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap distribusi beras di pasar-pasar tradisional.
“Kami akan pastikan beras yang dikirim oleh penyuplai dalam kondisi aman dikonsumsi,” ucapnya.
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang bersama Satgas Pangan Polresta Malang Kota menemukan puluhan kilogram beras yang diduga oplosan saat melakukan inspeksi mendadak di sejumlah titik.
Temuan ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, namun belum sampai menimbulkan kepanikan.
Tinggalkan Balasan