Kisah Sukses PKH: Transformasi Lamisih yang Inspiratif - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Daerah · 7 Agu 2025 05:21 WIB ·

Lamisih, Dari Penerima Bantuan Jadi Pengusaha Gula Aren yang Mandiri


 Lamisih, Dari Penerima Bantuan Jadi Pengusaha Gula Aren yang Mandiri Perbesar

Pemerintah terus mendorong kemandirian warga melalui program perlindungan sosial. Dari Desa Pakel, Kecamatan Gucialit, Lumajang, muncul kisah inspiratif seorang ibu rumah tangga bernama Lamisih. Ia membuktikan bahwa bantuan sosial bukan akhir, tapi pijakan untuk bangkit.

Dulunya, Lamisih tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Namun kini, ia lulus mandiri—berarti keluar dari PKH karena telah mampu mencukupi kebutuhannya sendiri. Keputusan itu diambil tanpa paksaan, melainkan atas kesadaran bahwa orang lain juga membutuhkan bantuan seperti dirinya dulu.

“Bu Lamisih luar biasa. Kini beliau punya usaha gula aren semut yang berkembang. Ia memilih mundur dari PKH dengan kesadaran sendiri. Ini contoh inspiratif,” ujar Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, saat mengunjungi rumah Lamisih, Selasa (5/8/2025).

Graduasi mandiri seperti ini menunjukkan bahwa dengan pendampingan tepat, seseorang bisa bangkit dan mandiri. Kini, Lamisih tak hanya menghidupi keluarganya, tapi juga membuka peluang kerja kecil di desanya. Ia menjadi harapan baru bagi tetangganya.

Lebih dari sekadar keluar dari program bantuan, Lamisih membuktikan bahwa keberanian berubah, kemauan belajar, dan kerja keras adalah kunci sukses. Ia memulai usaha dari nol dan kini sudah memasarkan produk gula aren semut ke berbagai wilayah.

Wabup Yudha juga mengapresiasi peran pendamping sosial PKH, yang dinilainya sebagai pahlawan di lapangan. Tanpa mereka, menurutnya, kisah sukses seperti Lamisih sulit terwujud.

“Program PKH sekarang bukan hanya bantuan, tapi sarana pemberdayaan masyarakat. Ini sejalan dengan visi besar Asta Cita—mewujudkan masyarakat mandiri dan sejahtera,” tambahnya.

Kini, Lamisih menjadi panutan. Keberaniannya melepas bantuan dan memilih mandiri adalah bukti bahwa kemiskinan bisa dilawan, jika diberi kesempatan dan kepercayaan.

“Kita doakan rezekinya semakin luas, dan semoga nanti Bu Lamisih bisa membantu orang lain yang sedang berjuang,” ujar Mas Wabup.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Temuan Hidrogen Peroksida di Lokasi Pengolahan Limbah Tambang Emas Picu Kekhawatiran Warga

17 November 2025 - 16:00 WIB

Pengelolahan Tambang Emas di Lumajang Tak Kantongi Izin

17 November 2025 - 15:55 WIB

Limbah Tambang Emas Resahkan Warga Pasirian Lumajang

17 November 2025 - 15:47 WIB

Ini 9 Pelanggaran yang Diburu dalam Operasi Zebra Semeru 2025

17 November 2025 - 15:33 WIB

Angka Kemiskinan Lumajang 2025 Turun Jadi 8,60 Persen, Terendah dalam Lima Tahun

16 November 2025 - 10:04 WIB

Geobag dan Geotek Jadi Andalan di Perbaikan Darurat Tanggul Regoyo

15 November 2025 - 13:42 WIB

Trending di Daerah