Kisah Sukses PKH: Transformasi Lamisih yang Inspiratif - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat

Daerah · 7 Agu 2025 05:21 WIB ·

Lamisih, Dari Penerima Bantuan Jadi Pengusaha Gula Aren yang Mandiri


 Lamisih, Dari Penerima Bantuan Jadi Pengusaha Gula Aren yang Mandiri Perbesar

Pemerintah terus mendorong kemandirian warga melalui program perlindungan sosial. Dari Desa Pakel, Kecamatan Gucialit, Lumajang, muncul kisah inspiratif seorang ibu rumah tangga bernama Lamisih. Ia membuktikan bahwa bantuan sosial bukan akhir, tapi pijakan untuk bangkit.

Dulunya, Lamisih tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Namun kini, ia lulus mandiri—berarti keluar dari PKH karena telah mampu mencukupi kebutuhannya sendiri. Keputusan itu diambil tanpa paksaan, melainkan atas kesadaran bahwa orang lain juga membutuhkan bantuan seperti dirinya dulu.

“Bu Lamisih luar biasa. Kini beliau punya usaha gula aren semut yang berkembang. Ia memilih mundur dari PKH dengan kesadaran sendiri. Ini contoh inspiratif,” ujar Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, saat mengunjungi rumah Lamisih, Selasa (5/8/2025).

Graduasi mandiri seperti ini menunjukkan bahwa dengan pendampingan tepat, seseorang bisa bangkit dan mandiri. Kini, Lamisih tak hanya menghidupi keluarganya, tapi juga membuka peluang kerja kecil di desanya. Ia menjadi harapan baru bagi tetangganya.

Lebih dari sekadar keluar dari program bantuan, Lamisih membuktikan bahwa keberanian berubah, kemauan belajar, dan kerja keras adalah kunci sukses. Ia memulai usaha dari nol dan kini sudah memasarkan produk gula aren semut ke berbagai wilayah.

Wabup Yudha juga mengapresiasi peran pendamping sosial PKH, yang dinilainya sebagai pahlawan di lapangan. Tanpa mereka, menurutnya, kisah sukses seperti Lamisih sulit terwujud.

“Program PKH sekarang bukan hanya bantuan, tapi sarana pemberdayaan masyarakat. Ini sejalan dengan visi besar Asta Cita—mewujudkan masyarakat mandiri dan sejahtera,” tambahnya.

Kini, Lamisih menjadi panutan. Keberaniannya melepas bantuan dan memilih mandiri adalah bukti bahwa kemiskinan bisa dilawan, jika diberi kesempatan dan kepercayaan.

“Kita doakan rezekinya semakin luas, dan semoga nanti Bu Lamisih bisa membantu orang lain yang sedang berjuang,” ujar Mas Wabup.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

2026, Pemkot Malang Gratiskan Seragam untuk Siswa SD dan SMP Swasta

1 Oktober 2025 - 09:17 WIB

Eri Irawan: Pembiayaan Alternatif Bisa Selamatkan Rp59,9 Miliar Uang Daerah

1 Oktober 2025 - 07:36 WIB

Gerak Pembangunan Harus Berbasis Bukti, Bukan Asumsi – Lumajang Dorong Kualitas Data Sektoral

1 Oktober 2025 - 07:25 WIB

Antisipasi Masalah Gizi dan Keamanan, Pemkab Jember Bentuk Satgas Makan Bergizi Gratis

1 Oktober 2025 - 06:44 WIB

Tangan Terjepit Reruntuhan, Santri di Sidoarjo Diamputasi di Lokasi Musala Ambruk

30 September 2025 - 19:42 WIB

Bimtek Portal Satu Data, Membangun Sistem Informasi Andal untuk Masa Depan Lumajang

30 September 2025 - 18:23 WIB

Trending di Daerah